Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sunni dan Syiah Berseteru Setelah Ditinggal Amerika

image-gnews
Pasukan militer AS menaiki pesawat pengangkut C-130 di Baghdad, Irak (15/12). Militer AS secara resmi mengakhiri misi di Irak pada hari Kamis. REUTERS/ Shannon Stapleton
Pasukan militer AS menaiki pesawat pengangkut C-130 di Baghdad, Irak (15/12). Militer AS secara resmi mengakhiri misi di Irak pada hari Kamis. REUTERS/ Shannon Stapleton
Iklan

TEMPO Interaktif, Baghdad - Kelompok Sunni mengkhawatirkan marginalisasi yang dilakukan oleh Syiah setelah pasukan Amerika Serikat (AS) meninggalkan Irak. Syiah berkuasa di pemerintahan setelah jatuhnya Presiden Saddam Hussein.

Setelah beberapa dasawarsa di bawah kepemimpinan Saddam, Sunni menindas suku lain di Irak. Kepergian pasukan AS bisa memicu dendam dan bentrokan antarkelompok suku. “Saya senang pasukan AS meninggalkan Irak, tapi saya khawatir perselisihan antarmilisi akan mulai kembali,” kata Samer Saad, seorang pelatih sepak bola.

Pemerintahan Syiah di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki menganut aturan otoriter. Pemerintah memperlakukan Syiah dan Sunni dengan cara berbeda.

Pemerintah menangkapi mantan anggota Partai Baath, partai pendukung Saddam, sehingga memicu ketakutan. Maliki adalah mantan seorang pembangkang yang menghabiskan 24 tahun di pengasingan pada pemerintahan Saddam.

Ammar Youssif Hammoud, kepala Sunni dari Provinsi Salahuddin, mengatakan pasukan militer Irak datang dari Baghdad ke Salahuddin menahan orang-orang tanpa memberi tahu pejabat pemerintah daerah. Pada bulan November lalu kelompok-kelompok di wilayah selatan menginginkan otonomi.

Suku Kurdi telah menjalankan otonomi di tiga provinsi di utara dan dua provinsi Syiah yang mendorong otonomi di selatan. Namun, ketika Provinsi Salahuddin terbentuk, muncul reaksi keras dari politikus Syiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perpecahan kelompok dan suku di Irak rentan campur tangan negara tetangga. Mereka mencoba mengamankan pengaruhnya. Sunni dikendalikan negara-negara Arab, sedangkan Syiah memiliki kedekatan dengan Iran. Krisis Suriah yang kini dibawah kendali Sunni juga memperburuk ketegangan.

Setelah penarikan pasukan, kondisi Irak menjadi tidak stabil. Qasim Abdullah, seorang warga Irak, mengatakan kepergian pasukan AS setelah mendapatkan keuntungan dari Irak. Namun, Irak tidak mengalami perubahan dan kekejaman masih sering terjadi. "Irak tidak mengalami perubahan. Anda masih dapat melihat pembunuhan, kehancuran, dan kekerasan sektarian dan situasinya masih tidak stabil," kata dia.

AS telah menarik hampir semua pasukan di Irak sejak Rabu lalu. Pasukan yang terakhir diberangkatkan setelah Natal. Amerika masuk ke Iran saat berlangsungnya perang Irak dan Iran yang kemudian berseteru dengan Kuwait.

Amerika telah menghabiskan anggaran perang Irak sekitar US$ 1 triliun dan 4.485 tentaranya tewas. Saat ini ada sekitar 4.000 tentara AS masih berada di Irak, yang beroperasi dari dua pangkalan di Kota Diwaniya dan Dhi Qar. Saat perang, tentara AS di Irak mencapai 170 ribu. ”Amerika tetap akan menjadi teman, berkomitmen menjadi mitra dengan Irak,” ujar Kepala Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta.

AP, REUTERS, AL JAZEERA, EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

Seorang pria melihat bangunan Masjid Agung al-Nuri yang hancur di Mosul, Irak, 5 Agustus 2017. Masjid Al-Nuri dan menara miring Al-Hadba merupakan ciri khas kota Mosul dan memegang sejarah penting dalam pendudukan ISIS di Irak. REUTERS/Suhaib Salem
ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.


Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Anggota tentara Irak berjalan didepan reruntuhan Masjid Agung al-Nuri di Mosul, Irak, 2 Juli 2017. Militan ISIS menempelkan peledak pada dinding dan menara masjdi agung yang didirikan pada 850 tahun lalu. REUTERS/Erik De Castro
Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya


Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Seorang pria minum di bar di kota Qaraqosh, di selatan Mosul, Irak, 18 Juli 2017. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.


Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Dalam serial ini juga diceritakan tentang seorang wanita yang bergabung dengan ISIS di Irak setelah 20 tahun gagal mendapatkan suami di kampung halamannya, Kuwait. Wanita itu lalu berharap bergabungnya dia dengan ISIS bisa menjadi istri salah seorang anggota kelompok itu. MBC Group/Handout via REUTERS
Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.


Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Abu Bakr al-Baghdadi. mirror.co.uk
Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.


Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya


Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Aanak-anak mengantre mendapat makanan di dapur umum setelah berakhirnya pertempuran antara pasukan Irak dengan militan ISIS di distrik Tayaran di Mosul barat, Irak, 30 April 2017. REUTERS
Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.


Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Sejumlah polisi Federal Irak berpose saat merayakan keberhasilannya  menyingkirkan ISIS dari Mosul di Irak, 9 Juli 2017. ISIS merebut Mosul pada Juni 2014 dan kemudian menguasai lebih banyak kawasan di Irak dan memproklamasikan 'kekhalifahan' d Irak dan Suriah. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS


Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Seorang guru memimpin murid-muridnya untuk memasuki kelas di sekolah dasar di timur Mosul, Irak, 17 April 2017. REUTERS/Marko Djurica
Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.


Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Sejumlah bocah pengungsi bermain saat merayakan Hari Raya Idul Fitri di Mosul, Irak, 25 Juni 2017. REUTERS/Alaa Al-Marjani
Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.