TEMPO Interaktif, Manila - Sedikitnya 180 orang tewas setelah badai tropis Washi menghantam Filipina. Laporan Petugas Penanganan dan Pengurangan Dampak Bencana Nasional, Benito Ramos, menyebutkan korban tewas berasal dari Kota Iligan dan Cagayan de Oro serta Compostela Valley dan Provinsi Zamboanga del Norte.
Badai yang dalam istilah lokal bernama Sendong itu juga mengakibatkan 400 orang hilang. Lebih dari 2.000 orang diselamatkan oleh angkatan perang Filipina.
Wakil Pertahanan Voltaire Gazmin mengatakan seluruh desa disapu badai. Hujan terjadi selama sepuluh jam pada malam hari diikuti banjir bandang, sungai-sungai meluap, dan dibarengi angin kencang. Sejumlah wilayah diguyur hujan deras selama hampir 24 jam.
Ramos mengatakan berdasarkan peringatan pemerintah beberapa warga tidak dievakuasi. Meskipun badai Washi sudah meninggalkan Filipina Sabtu ini, ancaman badai yang sama bisa terjadi di Vietnam.
Mayor Lawrence Crus dari Iligan mengatakan air bah dari sungai mengempas setidaknya sepuluh desa di pinggiran kota. "Ini terjadi begitu cepat, di mana orang sedang tidur lelap," kata Cruz kepada stasiun televisi GMA.
CNN | ACCUWEATHER | NEWS | PURWANTO