Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Mulai Melek Cloud Computing

image-gnews
ilustrasi. technorati.com
ilustrasi. technorati.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Pemahaman terhadap komputasi awan (cloud computing) di Indonesia dipandang semakin matang. Meleknya masyarakat terhadap teknologi IT ini terlihat dari mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan layanan tersebut.

Dalam layanan komputasi awan, pengguna tak perlu pusing mengurus bagaimana ia menyimpan data. Yang penting, dia dapat memanggil data yang diingnkan di mana dan kapan pun, asalkan terhubung dengan Internet.

Menurut EMC, perusahaan penyedia teknologi IT, pada tahun ini, terdapat percepatan dalam adopsi teknologi cloud computing. Kini, pelanggan tidak lagi bertanya, apa itu komputasi awan dan haruskah mereka menggunakannya? Sekarang, pertanyaannya justru sejauh mana penerapan teknologi ini dapat digunakan untuk kelangsungan bisnis mereka?

"Pada 2012, saya kira teknologi cloud akan menjadi sesuatu yang normal digunakan, dalam artian tidak perlu dibicarakan dalam tema khusus seperti sekarang," ujar Adi Rusli, Country Manager EMC Indonesia, di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2011.

Ia juga meyakini bahwa penggunaan komputasi awan akan menjadi teknologi yang membawa perubahan atas cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan dan juga staf, serta cara perusahaan mengakses informasi ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perubahan besar ini akan ditunjang tiga hal, yaitu cloud, sosial, dan perangkat bergerak," katanya.

Rusli menambahkan, bisnis EMC mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2011. "Pertumbuhan pada semester satu mencapai 85 persen dan pada kuarter ketiga tumbuh 78 persen dibanding kuarter sebelumnya," ujarnya.

Analisis data besar (big data) disebutnya sebagai mesin penggerak pertumbuhan pada tahun 2011 ini. EMC juga melihat bahwa momentum dan minat pada data besar ini akan berlanjut hingga tahun depan, sehingga peluang dalam bisnis ini masih sangat terbuka.

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB Willem Rampangilei memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Perhelatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat dan meningkatkan penanggulangan bencana di dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. TEMPO/Budi Purwanto
Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.


Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut Singapura-Jakarta-Australia. Kredit: Techcrunch
Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.


Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Ilustrasi Facebook dan Twitter/ media sosial. REUTERS/Dado Ruvic
Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.


Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Kota Vancouver di Kanada. Foto: commons.wikimedia.org
Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.


Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Komputasi Awan.
Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital


Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Seorang staff menunjukkan cara kerja piranti lunak cloud computing untuk mengoperasikan penerbangan, di booth Microsoft pada persiapan Pameran Komputer CeBit di Hanover, Jerman, Senin (5/3). REUTERS/Fabrizio Bensch
Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.


Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Sundar Pichai. REUTERS
Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.


NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

Foto: worldisround.com
NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.


Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

ilustrasi. technorati.com
Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.


Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Pemasangan kabel 9.000 km menghubungkan Jepang-AS. cnet.com
Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.