TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro hari ini, Selasa, 19 Desember 2011 resmi menyerahkan tanah untuk pembangunan fasilitas pendidikan pada beberapa badan. Fasilitas pendidikan ini berada di kawasan Canti Dharma, Bukit Merah Putih, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada kawasan seluas 262 hektare ini rencananya akan dibangun Pusat Pemeliharaan Perdamaian, Markas Pasukan Siaga, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme, Pusat Pelatihan Penanggulang Bencana, Kampus Universitas Pertahanan, dan Pusat Olahraga Militer.
Menurut Purnomo, saat ini pembangunan fisik Pusat Pelatihan Pemeliharaan Perdamaian sudah mencapai 70 persen. "Rencananya akan ditargetkan selesai seluruhnya pada 2013 dan sudah dapat digunakan untuk pelatihan," ujar Purnomo dalam pidato peresmian pembangunan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian tahap pertama.
Selain peresmian pembangunan tahap pertama PPP, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman penggunaan lahan antara Kementerian Pertahanan dengan beberapa lembaga yang menangani sejumlah fasilitas tersebut.
Dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dilakukan penandatangan untuk penggunaan lahan seluas 30 ribu meter yang akan digunakan untuk Universitas Pertahanan. Penandatangan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh. Selain itu. juga ada penyerahan 20 ribu meter persegi lahan untuk pembangunan pusat bahasa.
Baca Juga:
Dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kemenhan menyerahkan tanah seluas 40 ribu meter persegi, untuk Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Nasional Penanggungalan Bencana, Syamsul Maarif.
Dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, diserahkan lahan seluas 61,1 ribu meter persegi yang akan dilakukan untuk Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme yang langsung ditandatangani oleh Ketua BNPT, Ansyad Mbai. "Nantinya BNPT bisa membangun pusat pelatihan dan pusat deradikalilasi."
Selain itu, Purnomo juga menyerahkan buku kebijakan misi pemeliharaan perdamaian pada Panglima TNI, Agus Suhartono. Buku ini berisi kebijakan untuk TNI dalam menyiapkan personel dan kebijakan pelatihan, serta mekanisme penggunaan anggaran untuk perdamaian.
Menurut Purnomo, seluruh pusat pelatihan di kawasan Pusat Pemeliharaan Perdamaian ini ditargetkan selesai pada akhir 2013. Secara bertahap pembangunan dimulai sejak pembebasan tanah pada 2010 dan dilakukan pembangunan secara swakelola oleh Direktorat TNI Angkatan Darat dan kontraktor.
IRA GUSLINA