TEMPO.CO, Depok -- Lagi-lagi, perbincangan mengenai Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Soemantri “panas” di Twitter. Riuh kicau di ranah dunia jejaring sosial itu menyatakan posisi rektor di universitas bergengsi Jakarta dan Depok ini sedang kosong.
Keramaian ini bermula dari kicauan yang memberi link ke blog Ade Armando, alumnus yang juga pengajar di UI. Dalam blognya, Armando menulis, Gumilar memutuskan komitmen kerjanya dengan Majelis Wali Amanat (MWA) pada 15 Desember 2011. Menurutnya, satu-satunya surat kuasa pengangkatan yang dimiliki rektor adalah yang dikeluarkan MWA. Maka, Armando menyimpulkan, dengan pemutusan komitmen kerja itu, Gumilar mundur dari jabatannya dengan tidak sengaja.
Baca Juga:
Armando menuding, surat bertanggal 15 Desember itu sebagai langkah Gumilar menyelamatkan diri dari kewajiban bertanggung jawab atas salah tata kelola UI di yang diduga merugikan negara hingga puluhan miliar rupiah.
Atas tuduhan dan berita tidak sedap yang beredar itu, pihak universitas gerah. Humas Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, pun angkat suara. Devi menegaskan Gumilar Rusliwa Soemantri masih menjabat sebagai Rektor UI. "Kabar mengenai kemunduran Bapak itu fitnah," katanya kepada Tempo saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Desember 2011.
Devie menambahkan, semua kegiatan rektor berjalan normal. Hari ini, Gumilar melakukan pertemuan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengenai pembangunan kompleks teaching hospital di UI. Sore ini, Gumilar meresmikan pembangunan laboratorium sains dan multidisiplin. "Sampai tahun depan, acara Bapak padat," kata Devie.
ILHAM