TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah yakin perlambatan ekonomi tidak akan terlalu mengganggu kinerja ekspor nasional. Pasalnya porsi ekspor terhadap kinerja perekonomian nasional baru sebesar 26 persen.
"Berbeda dengan negara Singapura dan Malaysia yang pertumbuhannya ditopang ekspor," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa, 20 Desember 2011.
Dalam paparannya Komite Ekonomi Nasional (KEN) merekomendasikan pemerintah memperkuat riset pasar agar pelaku usaha bisa dapat mengekspor produk baru. KEN menilai selama ini ekspor dalam negeri tidak berubah dan cenderung tidak ada inovasi produk baru.
Selain itu pemerintah harus melakukan penetrasi pasar ke negara yang perekonomiannya terus tumbuh di saat perekonomian dunia memburuk. Hal ini melihat pengalaman tahun 2009, saat ekspor ke negara Cina tumbuh 14, 5 persen, India 4,5 persen, dan Korea Selatan tumbuh 11 persen.
"Untuk mengurangi dampak resesi global, Indonesia harus menggarap pasar negara tersebut lebih serius," ujar Chairul Tanjung, Ketua KEN, Senin, 19 desember 2011.
Ketergantungan perekonomian dalam negeri pada global terus menurun. Hal itu ditunjukkan dengan rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto menurun dari 29,9 persen pada 2008 menjadi 24,6 persen di tahun 2010 dan 26,4 persen di semester pertama tahun 2011.
Berbeda dengan negara tetangga Malaysia yang rasio ekspor terhadap PDB mencapai 97,4 persen dan Singapura mencapai 211,4 persen. "Penurunan rasio ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia yang kuat."
Menteri Hatta menegaskan keyakinannya jika ekspor dalam negeri tidak akan terkena dampak resesi global. Pemerintah sendiri akan terus melakukan perluasan pasar ekspor. "Tidak mungkin ekspor hilang semua. Ada beberapa, mungkin," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Hatta, akan memperkuat pasar domestik di tahun 2012, sebagai antisipasi resesi global dengan terus menekan angka penyelundupan barang. "Yang harus diwaspadai adalah karena pertumbuhan di Cina dan India menurun, maka negara tersebut akan ekspansif terhadap produk ekspor mereka," katanya.
ALWAN RIDHA RAMDANI