TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban badai tropis Washi di sebelah Selatan Filipina. "Tidak ada korban WNI dan tidak ada peringatan untuk WNI pergi ke sana," kata Marty di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 Desember 2011.
Namun pemerintah tetap akan membuka posko untuk mengetahui secara langsung perkembangan pemantauan badai tropis ini. Pewakilan akan dibuka di Davos.
Pemerintah juga sudah menyatakan kesiapan untuk menambahkan bantuan yang sudah diberikan. Teknis pemberian bantuan saat ini sedang dikelola oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono. "Beberapa pekan lalu sudah dikirimkan US$ 400 ribu saat Filipina dilanda banjir. Kali ini kira juga siap untuk membantu," ujar dia melanjutkan.
Sedikitnya seribu nyawa melayang disapu banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh badai Washi di sebelah selatan Filipina, pekan lalu. Hari ini Badan Koordinasi Bencana Nasional Filipina (National Disaster Coordinating Council/NDCC) menyatakan sebanyak 857 orang tewas dan 49 lainnya hilang. Hampir seluruh korban berasal dari Kota Cagayan de Oro dan Iligan. Kabar sebelumnya, jumlah korban mencapai 650 orang.
ARYANI KRISTANTI