TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua rampung dalam 14 bulan ke depan. “Untuk mendukung pelaksanaan APEC Meeting di 2013,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di sela-sela peresmian pembangunan ruas tol tersebut kemarin.
Peresmian ruas tol yang memakan dana investasi sebesar RP 2,49 triliun dengan masa konsesi 25 tahun itu dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Investasi itu dikucurkan oleh konsorsium BUMN dengan komposisi saham PT Jasa Marga 60 persen, PT Pelindo III 20 persen, PT Angkasa Pura 10 persen, PT Wijaya Karya 5 persen, PT Adhi Karya 2 persen dan PT Hutama Karya 2 persen, PT Pengembangan Pariwisata Bali 1 persen. “Pemerintah daerah Bali dan Badung juga akan menanamkan saham melalui Perusahaan daerah senilai Rp 100 miliar,” kata Djoko.
Jalan tol tersebut merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat dan masuk program 6 koridor ekonomi untuk bidang pariwisata itu memiliki total panjang 8,12 kilometer.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, jalan tol itu adalah alternatif strategis untuk mengatasi kemacetan di Bali. Pertumbuhan ekonomi di Badung dan Denpasar saat ini yang sudah mencapai 6 hingga 6,5 persen per tahun. Namun ruas jalan di wilayah ini nyaris tidak mengalami pertambahan. “Wajar bila kemacetan mulai sangat serius.”
Tercatat sebanyak 74 ribu sepeda motor yang melintas ruas jalan By Pass Ngurah Rai yang menghubungkan Denpasar dan Nusa Dua per hari, atau 66,1 persen dari total kendaraan. Sebanyak 31 persen lainnya adalah kendaraan menengah dan 2,4 persen adalah kendaraan berat. Pada masa liburan, jumlah kendaraan pun meningkat tajam.
ROFIQI HASAN