TEMPO.CO, Banyuwangi - Sedikitnya 26 mayat imigran dari sejumlah negara yang kapalnya tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, kembali ditemukan di perairan Banyuwangi, Jawa Timur.
Dua puluh enam mayat itu kebanyakan terdampar di sepanjang Pantai Wisata Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo. "Hasil penyisiran mulai semalam ditemukan lagi 26 mayat," kata Kepala Satuan Sabhra Polres Banyuwangi, AKP Sudarmadji, Kamis pagi, 22 Desember 2011.
Menurut AKP Sudarmadji, seluruh mayat Kamis pagi ini akan dievakuasi ke Markas Polres Banyuwangi yang berjarak sekitar 3 jam dari lokasi. Kebanyakan mayat sudah tidak utuh lagi dan mengeluarkan bau menyengat.
Komandan TNI AL Banyuwangi, Letnan Kolonel (P) Muhammad Najif, mengatakan kemungkinan besar jumlah mayat imigran akan terus bertambah. Karena itu, Tim SAR gabungan TNI AL dan Kepolisian akan terus melakukan penyisiran ke seluruh pantai selatan. "KRI Oswald Siahaan dan KRI Untung Surapati juga disiagakan untuk membantu evakuasi," katanya.
Sementara itu, sebanyak 28 mayat yang berhasil ditemukan KRI Oswald Siahaan dan KRI Untung Suropati di perairan 5 mil dari Pantai Grajagan pada Rabu kemarin sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Dengan demikian, jumlah mayat imigran yang ditemukan di perairan Banyuwangi hingga Kamis pagi ini sebanyak 64 orang.
Sabtu, 17 Desember 2011 lalu, sebuah kapal pengangkut 248 imigran dari Afganistan, Turki, Iran, dan Arab Saudi, pecah dan terbalik di sekitar perairan Prigi, Trenggalek. Kapal ini rencananya membawa para imigran gelap ini ke Pulau Christmas, Australia.
IKA NINGTYAS