TEMPO.CO, - Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia, Suharto Honggokusumo, memperkirakan ekspor karet tahun depan diperkirakan naik 10 persen dibanding tahun ini. Hal ini didorong semakin berkembangnya industri manufaktur dunia yang meningkatkan permintaan atas karet.
Permintaan ekspor karet ke Amerika dan Cina tahun ini sekitar 600 ribu ton dan 400 ribu ton. Cina merupakan konsumen karet terbesar dunia yang kebutuhannya mencapai 3 juta ton per tahun.
“Demand memang akan masih terkendala dari utang Amerika dan Eropa, tapi permintaan masih lancar, dan ekspor tergantung pertumbuhan permintaan,” kata Suharto, Kamis, 22 Desember 2011.
Dia menyebutkan, produksi karet nasional tahun ini sekitar 3,1 juta ton dengan volume ekspor sekitar 2,6 juta ton dan konsumsi karet dalam negeri sebesar 470 ribu ton. Sedangkan permintaan karet dunia mencapai 11 juta ton.
“Selama ini masih ada defisit karet di dunia. Suplainya tidak bisa memenuhi permintaan kebutuhan dini. Mudah-mudahan tahun depan cuaca di Indonesia tidak berubah ekstrem agar tidak mengganggu produksi,” ujarnya.
Selama ini, Indonesia banyak mengekspor karet terutama ke Amerika Serikat, Jepang, dan Cina. Banyaknya permintaan karet dunia membuat sempat terjadi defisit sejak tiga tahun belakangan.
Tercatat, pada 2009 ada defisit karet dunia hingga 450 ribu ton, pada 2010 defisit karet di dunia sebesar 180 ribu ton, dan tahun 2011 ini defisit sudah mulai berkurang hingga di bawah 100 ribu ton. “Tahun depan diperkirakan pemulihan ekonomi dunia melambat, jadi demand juga melambat sehingga defisit tidak terlalu besar,” ujarnya.
Meskipun, volume ekspor karet diproyeksikan meningkat 10 persen tahun depan, namun nilai ekspornya justru menurun. Alasannya, harga karet dunia mulai tak menentu, bahkan cenderung mengalami penurunan. Nilai ekspor tahun lalu sekitar US$ 7 miliar, tahun ini diperkirakan mencapai US$ 10 miliar.
“Tahun depan diperkirakan agak turun. Kalau tahun ini volume dan harga karet naik, tahun depan volume tetap tapi harga turun. Secara fundamental, harga dipengaruhi oleh suplai dan demand,” kata dia. Tahun ini, harga karet rata-rata US$ 3,5 per kilogram.
ROSALINA