TEMPO.CO, Sleman- Musisi flute ternama Argentina, Eduardo Tami, akan tampil bersama Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO) dalam konser bertajuk Alma Portena atau Sound of Argentina di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Kamis 22 Desember 2011 malam ini.
Konser bertajuk "Alma Portena" ini digelar secara cuma-cuma. "Tujuan konser ini untuk pertukaran budaya antara Argentina dan Indonesia," kata Kepala kantor Urusan Internasional Universitas Gadjah Mada Rahmad Sri Wijaya kepada wartawan di gedung pusat UGM.
Eduardo akan membawakan sejumlah komposisi andalannya, yakni La Casita de MisViejos, Otono Portena, dan Rhapsodia Portena no 2. Khusus komposisi Adios Nonino, Eduardo akan diiringi GMCO. Kolaborasi musik Eduardo dan GMCO juga akan menampilkan lagu Jali-jali, lagu tradisional Indonesia.
Eduardo mengaku tertarik dengan perkembangan musik di Indonesia, khususnya Yogyakarta. "Yogyakarta banyak seniman muda, di mana musik yang berkembang tidak hanya musik modern, tapi juga kesenian tradisional, seperti gamelan dan tarian," kata Eduardo. Sebelumnya, pada acara "Jazz Mben Senen" di Bentara Budaya Yogyakarta, Eduardo berkolaborasi dengan sejumlah musisi Yogyakarta. "Tanpa latihan, tanpa partitur, kami bisa nyambung dan bermain baik."
Eduardo mengaku kunjungannya ke Indonesia merupakan kedua kalinya. Kunjungan pertama saat menonton Jak Art. Sejak itulah dia tertarik mengembangkan pertukaran budaya Argentina dengan Indonesia. "Siapa tahu ada yang lebih otentik dan menarik untuk dieksplorasi di Indonesia," kata Eduardo.
Sementara itu, Dwiki Dharmawan, yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan Eduardo, batal datang. "Musik Dwiki dan Eduardo sulit dipertemukan karena keterbatasan waktu," kata Rahmad. Dari 250 tiket yang tersedia, 200 tiket sudah dipesan kemarin. "Pemesan tiket hanya untuk memastikan jumlah kedatangan penonton, mengingat kapasitas terbatas," kata Depi Putri, Project Manager konser.
| BERNADA RURIT