TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh mendamaikan konflik yang terjadi antara Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Soemantri dan Majelis Wali Amanat (MWA). Menteri mempertemukan pihak yang berkonflik dalam rapat di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, yang dimulai Kamis, 22 Desember 2011 malam.
Anggota MWA, Muhammad Hikam mengatakan Mendikbud telah memutuskan Gumilar tetap menjadi Rektor UI yang sah sampai 14 Agustus 2011. "Gumilar tetap Rektor UI dan MWA tetap ada," katanya kepada Tempo seusai rapat dengan Mendikbud, Jum'at, 23 Desember 2011.
Menurut Hikam saat rapat tersebut sempat terjadi perdebatan tajam antara pihak Gumilar dan MWA, namun akhirnya bisa menemukan kesepakatan untuk berdamai. "Setelah agak alot, akhirnya tercapai kompromi," katanya.
Ketua Vokasi ini juga mengatakan bahwa menteri Nuh melarang kedua belah pihak saling mengklaim dan memecat. Seiring dengan kesepakatan itu pun surat-surat pemecatan antara Gumilar dan MWA dicabut. "Menteri mengatakan tidak boleh saling memecat, surat-surat pemecatan dicabut," Kata Hikam menirukan menteri Nuh.
Sedangkan MWA sendiri akan diperpanjang sampai adanya MWA baru. Ketika ditanya kapan MWA akan diganti, Hikam menjawab bahwa mereka akan membuat sebuah tim yang sifatnya independen guna mengatur pergantian SWA. "Segera, setelah ini akan ada tim transisi yang akan mengaturnya. " tegas Hikam.
Hikam juga berharap UI bisa memulai era baru yang damai tampa konflik. "Semoga tetap damai," tutup Hikam.
ILHAM