TEMPO.CO, Jakarta - Forum Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyerahkan rancangan usulan Kongres Luar Biasa ke kantor PSSI, Jumat siang ini, 23 Desember 2011. Mereka memberi tenggat hingga 28 Desember 2011 kepada PSSI untuk menindaklanjuti usulan kongres luar biasa tersebut.
"Kalau hingga tanggal tersebut belum ada sikap juga dari PSSI, maka kami serahkan masalah ini ke Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia," kata Ketua Forum Pengprov PSSI Dwi Irianto seusai menyerahkan draf usulan kongres luar biasa di kantor PSSI, Kawasan Gelora Bung Karno, Jumat, 23 Desember 2011.
Forum Pengprov PSSI adalah asosiasi para pengurus PSSI tingkat provinsi. Pada Ahad, 18 Desember lalu, mereka menggelar rapat akbar di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Rapat dihadiri 27 pengurus PSSI tingkat provinsi dan perwakilan dari 18 klub Indonesia Super League, serta utusan dari klub-klub Divisi Utama dan Divisi 1, 2, dan 2.
Rapat yang digelar untuk mengevaluasi kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin ini kemudian menyepakati digelarnya kongres luar biasa. Djohar dinilai telah menyalahi sejumlah pasal dalam statuta dan hasil Kongres Bali. Hasil rapat itulah yang siang ini dibawa ke kantor PSSI.
Selain menyepakati digelarnya kongres luar biasa, rapat juga membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia. Komite ini dibentuk untuk mengawal proses kongres luar biasa. Jika PSSI tak menangggapi usulan kongres luar biasa, maka komite inilah yang akan menggelar kongres luar biasa sendiri.
Dwi mengatakan kongres luar biasa didukung 452 anggota PSSI. Jumlah ini memenuhi syarat untuk menggelar kongres luar biasa. Karena sesuai ketentuan, kongres luar biasa baru bisa digelar jika didukung minimal 2/3 dari jumlah anggota PSSI. "Dukungan ini silakan ditindaklanjuti," katanya.
Draf usulan kongres luar biasa ini semula diajukan Senin lalu. Namun, karena tak ada pengurus teras PSSI yang saat itu menerima, maka draf tersebut baru bisa diserahkan Jumat ini. Draf diterima langsung Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro. "Senin lalu kami sudah serahkan, tapi tidak ada orang di sini," kata Dwi.
DWI RIYANTO AGUSTIAR