TEMPO.CO, Jakarta - Berperan semibugil di depan kamera atau harus menjadi penari ronggeng terasa tidak sebanding tantangannya dengan apa yang dialami belakangan ini. Sebulan lalu, Prisia Nasution mengalami hal-hal yang cukup berat ketika menjalani syuting Laskar Pelangi The Series, di Pulau Belitung. Dalam sinetron teranyar SCTV ini, Pia--sapaan Prisia--didapuk menjadi Ibu Muslimah. Peran ini pernah dimainkan Cut Mini dalam versi film layar lebarnya.
"Tantangan terberat justru bukan datang dari penokohan itu sendiri. Malahan dari lokasi syutingnya," ujar pemeran Srintil di Sang Penari ini di Jakarta, Senin lalu. Ya, di sela-sela syuting, Pia mengalami musibah kehilangan ponsel pintarnya.
"Aku kehilangan Blackberry dan sempat menanyakannya pada dukun setempat," ujarnya sambil tersenyum. Walhasil, mood peraih Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2011 ini sempat mandek dan bahkan ogah syuting. "Kata dukunnya diambil kuli timah di sana," katanya.
Tantangan aktris pendatang baru yang telah beredar di banyak judul FTV ini pun tak berhenti di situ. "Aku pun harus terbiasa dengan kondisi mati lampu yang sering terjadi di sana. Bergelap gulita dan tentunya syuting jadi tertunda," ceritanya.
Untungnya, Pia punya cara untuk mengatasi kekesalan dan kejenuhan itu. "Alam Pulau Belitung itu sangat indah dan aku bisa menenangkan diri sejenak," ujarnya. Selain itu, bercengkrama dengan para pemain cilik asli Belitung yang ikut terlibat dalam produksi ini membuatnya lupa akan kesialannya terhadap Blackberry yang hilang.
"Meski awalnya aku agak kaget dan susah untuk beradaptasi, akhirnya terbiasa juga," katanya. Pia memang sempat susah berkomunikasi mengingat dialek Melayu yang cepat dan tata bahasa yang tidak familiar di telinganya. Toh, akhirnya dengan kepolosan anak-anak tersebut, pertemanan pun berangsur mencair.
AGUSLIA HIDAYAH
Berita Terpopuler lainnya:
Tak Degdegan Beradegan Telanjang