TEMPO.CO, Jakarta - Bos Playboy Hugh Hefner percaya sampul Playboy Lindsay Lohan bergaya Marilyn Monroe akan dikenang, meski dia mengakui awalnya ragu menampilkan aktris bermasalah itu di sampulnya.
"Konsep ini datang dari editor saya," kata Hefner, 85, dalam sebuah wawancara baru-baru ini di Playboy Mansion, LA.
"Saya merasa ragu dengannya," katanya. "Terus terang, saya tidak membayangkan ini akan berubah menjadi peristiwa sensasional, atau gambarnya menjadi begitu bagus."
Anehnya, keduanya belum pernah bertemu - bahkan di pemotretan. Meski begitu, Hefner, yang mengatakan Lohan, 25, "membawa beban masa lalu yang serius", berharap kesempatan Playboy itu merupakan langkah yang benar.
"Secara historis, gambar Playboy terhubung pada momen penting kehidupan selebriti," kata Hefner. "Kadang-kadang ini menjadi awal karier mereka dan kadang-kadang pada saat tertentu--seperti Lindsay--saat artis itu ada di suatu titik balik."
Hefner mencontohkan kesuksesan Drew Barrymore dan sampul Playboy. Karier Barrymore langsut melejit setelah menjadi sampul majalah itu. Padahal, sebelumnya, karier Barrmore tak berkembang. Barrymore kemudian juga dikontrak film Charlie's Angles. "Ini adalah awal kelahiran kembali untuk Lindsay. Dia akan berkembang."
Dalam gambar sampul itu, Hefner mengarahkan agar Lohan berpose tanpa busana sepenuhnya. Selama negosiasi, "Beberapa orang di sekeliling Lohan mengatakan, "Tidak, tidak, tidak, saya tidak mau dia bugil," katanya. "Dan saya berkata, 'Tidak, ini adalah yang seharusnya.."
Playboy edisi Lindsay Lohan dilaporkan terjual habis di toko-toko di seluruh AS. Aktris yang tersandung berbagai masalah dan terpaksa mendekam di penjara itu dibayar $ 1 juta atawa Rp 9 miliar untuk foto yang menampilkan dirinya bergaya sebagai Marilyn Monroe.
PEOPLE
Berita Terkait Lainnya
Tampil di Playboy Bikin Lindsay Lohan Percaya