TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Pengprov PSSI meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin bersikap tegas terhadap usulan kongres luar biasa. PSSI diminta menyatakan sikapnya sebelum 28 Desember mendatang.
"Kalau memang dianggap ada pendukung palsu, bilang saja seperti itu. Jangan terus diundur-undur. Bilang palsu tapi tidak ada statemen resmi," kata Ketua Forum Pengprov PSSI Dwi Irianto kepada Tempo, Ahad, 25 Desember 2011.
Forum Pengprov PSSI adalah asosiasi pengurus PSSI tingkat provinsi. Pada 18 Desember lalu mereka menggelar rapat akbar di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Sebanyak 452 peserta rapat menyepakati digelarnya kongres luar biasa untuk melengserkan Djohar Arifin dari kursi Ketua Umum PSSI.
Draf usulan kongres luar biasa ini kemudian diserahkan ke Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro, Jumat pekan lalu. Dwi mengatakan mereka memberi waktu kepada PSSI untuk memverifikasi draf tersebut hingga 28 Desember mendatang. "Kalau memang punya iktikad baik silakan verifikasi. Kan, semuanya sudah terdata. Tinggal dicocokkan saja datanya," katanya.
Sesuai dengan ketentuan, usulan kongres luar biasa harus didukung minimal 2/3 anggota PSSI. Dukungan inilah yang harus dicek apakah mereka memang pengurus pengprov atau hanya mencatut nama. Jika benar 2/3 pengusul kongres luar biasa anggota PSSI, barulah usulan kongres bisa ditindaklanjuti.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menduga banyak pengusul kongres luar biasa adalah pengurus PSSI tingkat provinsi yang tak sah atau tak berhak mewakili suara pengurus.
Juru bicara PSSI Eddi Elison mengatakan PSSI tak bisa didikte harus menyampaikan sikap tentang usulan kongres luar biasa sebelum 28 Desember. "PSSI itu otonom, bagaimana mau dipaksa-paksa. Ancaman itu tidak mengikat kami," kata Eddi.
DWI RIYANTO AGUSTIAR