TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sembilan hari dalam pelarian, komplotan pelaku pemerkosaan di angkot M26 ditangkap karena kehabisan ongkos. Uang Rp 500 ribu dan giwang hasil perampokannya sudah habis dalam perjalanan di Cirebon.
"Uang hasil kejahatan itu habis, untuk makan saja nggak cukup. Mereka juga minta sama tukang becak Rp 1.000, penangkapan kan pada hari kesembilan pelarian itu,” kata Kepala Polres Kota Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Senin, 26 Desember 2011. (baca: Modus Kejahatan di Angkot Jadi Tren).
Mulyadi mengatakan selama sepuluh hari pencarian pelaku yang sudah terdesak oleh ongkos dan logistik itu akhirnya berhasil dibekuk di wilayah Bandung. "Sementara untuk kabur lebih jauh mereka sudah kehabisan logistik," katanya.
Ketiga pelaku ditangkap adalah Yohanes Brian Richo, 18 tahun, Deden Rosadi, 18 tahun, dan perempuan, Aida, 19 tahun. Sedangkan satu orang berinisial MS masih buron. "Dia sedang dikejar di wilayah setelah Bandung," kata Mulyadi. "Setelah mereka tertangkap akan memudahkan pengejaran MS."
Menurut Mulyadi, Yohanes dan Aida adalah pasangan kekasih. Saat memperkosa, kata Mulyadi, tidak mungkin Aida tidak mengetahuinya, tapi hampir tidak ada reaksi. Aida malah ikut melarikan diri dengan Yohanes.
"Statusnya pacar, ini masih kami dalami. Harusnya sebagai perempuan dia cemburu atau dia seharusnya melaporkan perampokan ini, tapi justru lari bersama pelaku,” ujar Mulyadi.
Saat pemeriksaan, Aida, yang ternyata seorang mahasiswi sebuah kampus di Jakarta Timur, mengaku hanya dijemput dan tidak tahu mereka akan merampok menggunakan angkot itu. "Pengakuannya hanya dijemput oleh Yohanes, itu sedang kami jalani," kata Mulyadi.
Pemerkosaan di dalam angkutan umum terjadi pada Rabu, 14 Desember 2011. Kejadian berlangsung sekitar pukul 04.00 saat korban R, 35 tahun, hendak ke Pasar Kemiri, Depok, naik angkot M 26 di Jalan Raden Saleh. (baca: Lagi, Perempuan Diperkosa dalam Angkot)
ILHAM