TEMPO.CO, Jakarta - Prospek bisnis ritel modern diprediksi masih bagus pada 2012. Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Satria Hamid, mengatakan pertumbuhan ritel modern ditargetkan berkisar 15-20 persen. “Ini bisa dicapai selama peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi,” ujar Satria melalui pesan elektroniknya, Senin 26 Desember 2011.
Namun hal tersebut juga harus didukung oleh konsistensi pengembangan tren gaya hidup dan pertumbuhan penduduk. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang terjaga pada angka 6,5 persen serta aturan ritel yang kondusif.
Satria juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan terjaganya inflasi di bawah lima persen dari pendapatan per kapita Indonesia pada kisaran US$ 3.500. Akhir tahun ini ritel hypermarket tumbuh sekitar 6 persen, untuk supermarket 13,7 persen, dan toko tradisional (nonswalayan) 10,3 persen.
“Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi kebutuhan domestik sehari-hari, yang tercatat mencapai angka penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60 persen,” kata Satria.
DINA BERINA