TEMPO.CO, Jakarta: Kemacetan di Jakarta, termasuk di jalan tol seperti sudah menjadi pemandangan biasa. Salah satu simpul ruwetnya lalu lintas jalan ibukota itu adalah gerbang tol. Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan menyoroti tersendatnya arus lalu lintas di pintu tol ini.
Dahlan mempunya jurus mengurai kusut di jalan yang seharusnya bebas hambatan itu. Antrean panjang di pintu tol, menurut Dahlan, bisa disiasati dengan menggunakan E-Toll Card. “Kalau pakai kartu ini tidak perlu berhenti untuk bayar, langsung lewat saja,” kata Dahlan yang mengaku sudah menggunakan kartu itu. Ia mengatakan, Februari 2012 antrean panjang itu seharusnya sudah tak terjadi lagi.
Agar sistem pembayaran otomatis ini berjalan efektif, kata Dahlan, perlu dihitung rasio kebutuhan pengguna E-Toll ini. Namun, masalahnya hak penjualan E-Toll Card ini hanya dimiliki PT Bank Mandiri Tbk. “Sekarang saya minta logikanya dibalik, bukan Mandiri sanggup jual berapa, tapi berapa kebutuhan pengguna E-Toll ini supaya tidak antre,” kata Dahlan di kantor Kementerian BUMN, Selasa (27/12/2011) siang.
Oleh karena itu ia meminta komitmen Mandiri untuk dapat memenuhi target pengguna E-Toll Card ini dalam kurun waktu tiga bulan. “Kalau memang Bank Mandiri tidak sanggup menangani sendiri, bilang saja. Nanti biar Bank BUMN membantu menjual juga,” kata menteri yang menyukai setelan baju kasual ini. Ia mengatakan, Senin depan, tepatnya tanggal 3 Januari 2011 seharusnya laporan kebutuhan pengguna E-Toll Card ini sudah selesai.
ANGGRITA DESYANI