TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pada 2012 pemerintah akan meningkatkan program prorakyat. Hal ini dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. Pada 2011, tingkat kemiskinan menurun menjadi 13,3 persen dari sebelumnya 14,15 persen pada 2010.
"Sasaran utama penanggulangan kemiskinan bisa diturunkan kembali menjadi 11,5 sampai 12,5 persen," ujarnya saat membuka sosialisasi program prorakyat di Kementerian Keuangan, Senin, 28 Desember 2011.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah mengalokasikan Rp 965 triliun untuk belanja pusat, terutama belanja infrastruktur, di antaranya Rp 55,6 triliun untuk pembangunan perhubungan, pemukiman Rp 33,4 triliun, irigasi Rp 6,4 triliun, energi dan lainnya Rp 56 triliun.
Selain itu, untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah mengalokasikan dana pendidikan murah sebesar Rp 290 triliun, penanggulangan kemiskinan Rp 99,2 triliun, layanan kesehatan murah Rp 48 triliun, ketahanan pangan Rp 42 triliun, dan subsidi Rp 208,9 triliun. Serta dana untuk mewujudkan suasana tenteram dan kepastian hukum Rp 72,5 triliun dan bidang keamanan serta ketertiban sebesar Rp 30,2 triliun.
Alokasi kepada pemerintah daerah hampir sepertiga dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Paling tidak sejak tahun 2005 terjadi peningkatan alokasi dari Rp 150,6 triliun menjadi Rp 470 triliun. Bahkan, alokasi tersebut di luar tambahan dana untuk dana bantuan masyarakat yang mencapai Rp 28,2 triliun. "Tahun 2012, hampir 62 persen total belanja negara dialokasikan kepada daerah," kata Menteri Agus.
Ia menegaskan pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penerimaan negara dengan menggali sumber-sumber baru penerimaan negara. Saat ini, pertumbuhan penerimaan negara terus meningkat pesat. Untuk penerimaan pajak, pemerintah mematok Rp 1.311,4 triliun, cukai ditargetkan Rp 118,4 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak Rp 278 triliun. "Ini upaya kerja keras yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk mengali sumber pendapatan negara."
ALWAN RIDHA RAMDANI