TEMPO Interaktif, Madiun - Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Bambang Irianto, mengatakan saat ini sedang dibangun Sekolah Tinggi Kereta Api. “Pembangunannya diharapkan sudah selesai tahun 2013,” ujarnya, Kamis, 29 Desember 2011.
Sekolah Tinggi Kereta Api merupakan kerja sama Pemkot Madiun dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. “Sekolah Tinggi Kereta Api ini merupakan yang pertama di Asia,” papar Bambang.
Pendirian Sekolah Tinggi Kereta Api ini sebenarnya sudah lama diwacanakan, namun pembangunannya baru terealisasi tahun 2011.
Selain Sekolah Tinggi Kereta Api, kata Bambang, juga sedang dirintis pembangunan Politeknik Negeri dan diharapkan sudah bisa beroperasi tahun 2012. Politeknik Negeri merupakan pengembangan dari Politeknik Madiun yang didirikan tiga tahun lalu dan kini dikelola Yayasan Perguruan Tinggi Pemkot Madiun (YPTPM).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemkot Madiun, Edy Hermayanto, menjelaskan pembangunan gedung Sekolah Tinggi Kereta Api sudah dimulai sejak Maret 2011 dengan menggunakan lahan yang disediakan Pemkot Madiun seluas 20 hektare di Kelurahan Manguharjo, Kecamatan Manguharjo. Biaya pembangunannya berasal dari APBN melalui Kementerian Perhubungan.
Selain bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, pendirian Sekolah Tinggi Kereta Api juga membutuhkan persetujuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “MoU Pemkot dengan Kementerian Perhubungan sudah dilakukan dan nanti Kementerian Perhubungan yang akan melakukan MoU dengan Dikti,” tutur Edy.
Sekolah Tinggi Kereta Api dinilai sangat strategis karena di Madiun terdapat pabrik pembuatan kereta api yang dikelola PT Industri Kereta Api (Inka).
Adapun Politeknik Negeri juga sudah mendapat sinyal positif dari Direktorat Jenderal Dikti. “Walikota sudah berkordinasi dengan Dikti. Pada prinsipnya disetujui, tinggal menunggu surat keputusannya,” ucapnya.
Pemkot juga sudah berkordinasi dengan YPTPM agar menyerahkan pengelolaan aset Politeknik ke Pemkot. “Lahan yang digunakan untuk Politeknik itu memang lahannya Pemkot, tinggal nanti yayasan menyerahkan ke Pemkot,” jelasnya.
ISHOMUDDIN