TEMPO.CO, Jakarta - Rapat itu berlangsung pas hari libur jelang Natal, Sabtu, 24 Desember 2011. Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, memimpin rapat yang membahas persoalan nasib maskapai Merpati Nusantara. "Pagi itu begitu sulit mencari ide yang membumi," kata Dahlan seperti ditulis dalam blog dahlaniskan.wordpress.com.
Merpati sedang menghadapi persoalan besar. Suasana kerja di Merpati, kata Dahlan, sudah seperti perusahaan no hope sehingga tak bisa diselesaikan dengan cara biasa. Menurut dia, restrukturisasi perusahaan dengan cara modern sudah dicoba sejak dua tahun lalu, tapi belum juga membuahkan hasil.
Dahlan berusaha menjaring pendapat melalui dialog intensif dan tanpa batas dengan jajaran lebih bawah. Rapat dihadiri oleh komisaris, direksi, serta manajer senior Merpati. Namun, sulit menemukan ide membumi. Dahlan lantas teringat gurauan pedagang sukses. "Tuhan itu baik, tapi uanglah yang bisa membuat orang mengatakan Tuhan itu baik."
Dari gurauan pedagang itu, Dahlan menyimpulkan bahwa perlu ada rangsangan material untuk melahirkan ide kreatif. Maka, Dahlan membuat sayembara di forum itu. "Peserta rapat yang mengusulkan ide terbaik akan saya beri hadiah satu mobil baru, Avanza, dari kantong saya pribadi."
Pancingan sayembara membuat rapat menjadi heboh. Gelak tawa memenuhi ruangan. Inspirasi bermunculan. Hampir semua peserta rapat mengangkat tangan. Mereka berebut mendaftarkan ide. Angkat tangan lagi untuk ide kedua, ketiga, bahkan sampai kelima.
Setelah terkumpul 53 ide, barulah diperdebatkan. Ide kemudian diranking, dari yang terbaik sampai terbawah. Perdebatan seru karena masing-masing mempertahankan idenya. "Diskusi yang luar biasa intensif, mengalahkan rapat kerja bagian pemasaran," ujar Dahlan.
Dari ranking tersebut, bisa diketahui pemenang sayembara mobil. Tapi, ada yang protes dengan mengatakan hadiah baru diberikan setelah ide jadi kenyataan. Dia ingin membuktikan meski idenya kalah ranking, dalam pelaksanaan kelak akan mengalahkan juara ranking itu. Akhirnya, Dahlan setuju melihat dulu kenyataan di lapangan sehingga peluang ide yang rankingnya di bawah pun masih terbuka.
Seperti apa ide itu? Tentu masih dirahasiakan karena masih akan dirumuskan dalam bentuk program kerja nyata di lapangan. Menurut Dahlan, semua ide memang sangat menarik. Dari sinilah bisa diketahui bahwa Merpati seharusnya tidak akan rugi secara operasional.
Setelah enam jam berdebat, tepat pukul 16.00, rapat pun diakhiri dengan lega. Dahlan segera pulang untuk mandi pagi. Lho, kok mandi pagi? Rupanya Dahlan memimpin rapat tak sempat mandi pagi. Dia pun masih memakai baju dan celana olahraga selesai mengikuti acara jalan sehat dalam perayaan ulang tahun BRI ke-116.
YMR