Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Aceh Cari Kaitan Penembakan Tahun Baru  

image-gnews
Berbagai jenis senjata pistol dari berbagai kasus kriminal bersenjata diperlihatkan di Mapolda Aceh, Banda Aceh saat gelar perkara akhir tahun 2011, Sabtu (31/12) silam. ANTARA/Ampelsa
Berbagai jenis senjata pistol dari berbagai kasus kriminal bersenjata diperlihatkan di Mapolda Aceh, Banda Aceh saat gelar perkara akhir tahun 2011, Sabtu (31/12) silam. ANTARA/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Aceh masih belum mengungkap kasus-kasus penembakan di Aceh dalam tiga hari terakhir. Mereka masih berusaha menyelidiki dan mengembangkan apakah kasus tersebut saling berkaitan?

“Kami belum menemukan motif apa pun dalam kejadian penembakan di Aceh. Masih kami selidiki. Belum ada hasil apa-apa,” kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Gustav Leo, kepada Tempo, Selasa 2 Januari 2012.

Gustav mengaku sedang mempelajari kemungkinan keterkaitan kasus per kasus penembakan. Ada 3 kasus penembakan baru-baru ini di Aceh yang menyebabkan 5 orang tewas dan delapan orang luka parah.

Kasus pertama terjadi pada malam pergantian tahun, pukul 21.00 WIB, di Ulee Kareng, Banda Aceh. Satu orang tewas. Kasus kedua pada waktu hampir bersamaan di Kabupaten Bireuen, 10 orang diberondong senjata api. Tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka.

Sementara kasus terakhir terjadi pada Ahad 1 Januari 2012, sekitar pukul 21.20 WIB. Penembakan terhadap petani di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, menyebabkan satu orang tewas dan satu lainnya luka parah.

Dalam pengembangan kasus polisi menyelidiki barang bukti dari lokasi kejadian berupa solongsong peluru, peluru di tubuh korban, dan alat bukti lainnya di tempat kejadian perkara (TKP). “Kami juga memeriksa saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian,” kata Gustav Leo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pemeriksaan awal senapan yang digunakan pembunuh adalah jenis pistol untuk penembakan di Banda Aceh. Jenis AK untuk pembunuhan di Bireuen dan Aceh Utara.

Dalam pengembangan kasus teror tersebut kepolisian Aceh berusaha mengaitkan dengan kasus pada Desember 2011 lalu. Kasus tersebut adalah seseorang memberondong senjata terhadap pekerja perkebunan karet milik PT Satya Agung di Kecamatan Geureudong Pasee, Aceh Utara. Sebanyak tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.

Kemudian pada Jumat 23 Desember 2011 juga terjadi penembakan ke basecamp perusahaan penyurvei minyak dan gas di Desa Ulee Dagang, Sawang, Aceh Utara. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

“Kami belum bisa mengaitkan, kasus ini mengarah ke mana. Mungkin hari Kamis sudah ada hasil penyelidikan awal,” ujar Gustav Leo.

ADI WARSIDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

5 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

21 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

27 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."