TEMPO.CO, Cilacap - Jalan nasional yang menghubungkan Jawa Barat-Jawa Tengah ambles di Desa Tayem Timur, Karangpucung, Cilacap. Akibatnya, pengguna kendaraan bermotor harus antre satu-persatu untuk melintas di jalan itu.
“Jalan yang ambles berada di kilometer 58 ruas Jalan Wangon-Majenang,” ujar Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah wilayah Cilacap, Edi Gunawan, Selasa, 3 Januari 2012.
Edi mengatakan, badan jalan yang ambles mencapai panjang 20 meter dengan kedalaman 25 meter. Amblesnya jalan disebabkan hujan lebat yang terus turun dalam beberapa hari terakhir ini.
Ia menambahkan, jalan tersebut pernah ambles pada akhir Desember tahun lalu. Namun, karena besarnya hujan, jalan tersebut kembali ambles. Pada 2008, jalan tersebut juga pernah ambles, namun berhasil diperbaiki.
Rute Wangon hingga Banjarpatroman di Jawa Barat tersebut memang rawan longsor dan ambles. Topografi jalan yang berkelok dan berada di tengah perbukitan membuat jalan tersebut longsor saat hujan.
Pada 2008, sedikitnya tiga titik sepanjang jalan itu pernah mengalami longsor. Ketiganya berada di Kecamatan Karangpucung.
Selain jalur selatan, jalur penghubung antara jalur selatan dan pantura di Desa Ciregol Tunjung juga belum normal. “Pascaperbaikan, Ciregol yang menghubungkan Purwokerto-Tegal belum sepenuhnya normal,” kata Edi.
Ia khawatir, jika hujan terus turun, jalur tersebut bisa ambles lagi karena tanahnya yang labil. Jalan tersebut merupakan jalan terpendek dari Purwokerto menuju Jakarta.
Abduh Hoesni, 34 tahun, warga Purwokerto yang hendak pergi ke Bandung, mengatakan, antrean di jalur Majenang cukup panjang karena amblesnya jalan. “Antreannya panjang banget Bro,” ujarnya saat dihubungi Tempo.
Hoesni menambahkan, selain harus mengantre, hujan yang turun dengan lebat juga cukup mengganggu perjalanan. Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki karena cukup vital bagi usahanya.
ARIS ANDRIANTO