Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

300 Penganut Syiah Mengungsi di GOR Sampang

image-gnews
Sejumlah perempuan dan anak-anak pengikut aliran Syiah berada di tempat pengungsian di lapangan tenis indoor, Sampang, Madura, Jatim, Jumat (30/12). Sekitar 200 pengungsi berhasil dievakuasi pihak keamanan setelah pesantren  beraliran Syiah di tiga lokasi dan dua desa, dibakar massa pada Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri
Sejumlah perempuan dan anak-anak pengikut aliran Syiah berada di tempat pengungsian di lapangan tenis indoor, Sampang, Madura, Jatim, Jumat (30/12). Sekitar 200 pengungsi berhasil dievakuasi pihak keamanan setelah pesantren beraliran Syiah di tiga lokasi dan dua desa, dibakar massa pada Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 500 orang pengikut ajaran Syiah di Sampang, Madura, sampai sekarang masih mengungsi. Menurut Ketua Dewan Syuro Ahlul Baid Indonesia, Umar Shahab, sekitar 300 orang kini mengungsi di Gedung Olah Raga (GOR) Sampang dan 200 orang lainnya menyebar ke beberapa tempat. Kebanyakan pengungsi perempuan dan anak-anak mengungsi di GOR. Kebutuhan makanan dipenuhi oleh Pemda dan Pemkot. "Tapi baju mereka tidak punya, hanya yang melekat di badan," kata Umar usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj, Selasa, 3 Januari 2012.

Umar berpendapat kondisi Sampang masih rawan. Polisi belum mengkategorikannya dalam kondisi kondusif. "Terutama di desa-desa, penganut Syiah masih mendapat ancaman dari masyarakat yang mengatasnamakan Sunni," kata Umar.

Penyerangan ke pesantren Syiah di Sampang pada 1 Januari 2012, kata Umar, sebetulnya berawal dari konflik keluarga. Antara Ali Murtadha alias Tajul Muluk, pemimpin kelompok Syiah Sampang, Madura, Jawa Timur, dengan adik kandungnya, Roisul Hukama, yang menganut Sunni. "Awalnya konflik keluarga, tapi ada yang memprovokatori sehingga memperuncing pertikaian Sunni-Syiah di sana," ujar Umar.

Masyarakat penganut Sunni di Sampang, lanjutnya, sebetulnya juga tidak mengetahui secara pasti pangkal permasalahan yang ada. Tapi dia menduga ada jawara-jawara yang memboncengi warga tersebut dengan motif politik ataupun ekonomi, namun mengatasnamakan konflik Sunni-Syiah. Akibatnya, masyarakat tersulut emosinya untuk menyerang Syiah. "Padahal, dalam pertemuan ulama sedunia di Doha, sudah ditegaskan bila tidak ada masalah antara Sunni dan Syiah," ujar Umar menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pertemuan itu, Said Aqil pun mengecam tindakan penyerangan dan pembakaran. Menurutnya, tidak sepantasnya kekerasan dilakukan atas nama agama. Kalaupun ada masalah, kata Said, sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah. Ia berpendapat Syiah dan Sunni sama-sama memiliki mazhab. "Tidak boleh menjadi masalah apalagi menyerang seperti ini," kata Said.

PBNU mengecam serangan yang terjadi di Sampang itu. Said sedang menunggu kondisi Sampang tenang. "Setelah kondusif, akan dilakukan pertemuan jangka panjang untuk membahas permasalahan ini," ujarnya.

CORNILA DESYANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


Khotbah Salat Ied di Istiqlal: Islam Indonesia Ramah Terhadap Budaya Lokal

5 Juni 2019

Presiden Joko Widodo melaksanakan salat tahiyat masjid saat tiba di Masjid Istiqlal untuk mengikuti ibadah salat Idul Fitri 1440 Hijriah, Jakarta, 5 Juni 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Khotbah Salat Ied di Istiqlal: Islam Indonesia Ramah Terhadap Budaya Lokal

Khotbah salat Ied di Istiqlal, mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar mengatakan Islam Indonesia ramah terhadap budaya lokal.


Jokowi Salat Idul Fitri di Istiqlal, Khatib Ingatkan Pentingnya Saling Memaafkan

5 Juni 2019

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberi hormat saat tiba di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, 2 Juni 2019. ANTARA
Jokowi Salat Idul Fitri di Istiqlal, Khatib Ingatkan Pentingnya Saling Memaafkan

Presiden Jokowi melaksanakan salat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta.


Salat Ied di Istiqlal, Khatib Angkat Tema Membangun Kebersamaan

5 Juni 2019

K.H. Said Agil Siradj:
Salat Ied di Istiqlal, Khatib Angkat Tema Membangun Kebersamaan

Khatib Said Agil Husin Al Munawar mengangkat tema membangun kebersamaan dalam Salat Ied di Istiqlal hari ini.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.