Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Bulan Bermuka Dua

image-gnews
Gambar konsep dari GRAIL-B yang sedang mengitari orbit bulan dirilis oleh NASA (2/1). REUTERS/NASA/JPL-Caltech/Handout
Gambar konsep dari GRAIL-B yang sedang mengitari orbit bulan dirilis oleh NASA (2/1). REUTERS/NASA/JPL-Caltech/Handout
Iklan

TEMPO.CO, Washington D.C. - Wajah bulan tidak sepenuhnya indah seperti yang kita lihat. Bulan memiliki dua sisi: sisi dekat dan jauh. Sisi dekat, yang selalu kita lihat, didominasi permukaan rata. Sementara sisi jauh terdiri barisan pegunungan dengan rata-rata ketinggian 1.900 meter.

Film Transformers: Dark Side of The Moon (2011) menggambarkan sisi itu dengan hamparan pegunungan batu dan selalu diselimuti kegelapan karena tidak tersentuh cahaya matahari. Apa penyebab bulan bisa bermuka dua?

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, mencoba memecahkan misteri itu dengan mengirim dua pesawat tanpa awak, Grail-A dan Grail-B, tiga bulan lalu. Di hari pertama 2012, pesawat peneliti itu memasuki orbit bulan.

Menurut kepala penelitian, Maria Zuber, bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu saat benda angkasa sebesar Mars menumbur Bumi. Besarnya benturan menghamburkan miliaran ton material ke angkasa, lalu menyatu membentuk bulan. Ini merupakan buah pikir lama dan belum menjawab mengapa dua sisi bulan bisa berbeda.

Hipotesis baru yang dia ajukan adalah benturan itu awalnya membentuk dua bulan. Bulan kedua, yang lebih kecil, kemudian menyatu dengan bulan pertama di sisi jauh. "Jawabannya ada di bagian dalam bulan," ujar Zuber, seperti dikutip Space.com kemarin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesawat kembar senilai Rp 4,5 triliun itu akan mengelilingi bulan untuk merekam gravitasi bulan secara detail dan membuktikan kesahihan skenario tersebut. Keduanya berputar sembari menurunkan ketinggiannya sampai menetap di ketinggian 55 kilometer di atas bulan, pada Maret. Lalu kembali menjelajah--dengan jarak satu sama lain antara 121 sampai 362 kilometer--selama 82 hari lagi.

Pencatatan gravitasi ini diharapkan mampu memasok informasi tentang komposisi bulan. "Sehingga bisa diketahui bagaimana awal pembentukan bulan dan perubahannya dari waktu ke waktu," ujar Zuber, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology.

SPACE | REZA MAULANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Benda Jatuh dari Langit, Saksi: Sangat Panas dan Berasap

19 Juli 2017

Bola Api Hijau di langit Amerika Serikat (Daily Mail/Bryan Bergon)
Ada Benda Jatuh dari Langit, Saksi: Sangat Panas dan Berasap

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meneliti benda logam berbentuk bulat yang jatuh dari langit.


Ada Temuan Menarik dari Tabrakan Mikrometeoroid di Pesawat LRO

30 Mei 2017

Meteor yang terlihat dilangit di Joshua Tree National Park, Southern California Gurun Mojave, 17 November 1998. National Park Service, merayakan ulang tahun ke-100 pada Kamis, 25 Agustus, 2016. AP/Reed Saxon, File
Ada Temuan Menarik dari Tabrakan Mikrometeoroid di Pesawat LRO

NASA melaporkan mikrometeoroid menabrak Lunar Reconaissance
Orbiter (LRO) pada Oktober 2014 lalu


Asteroid 2014 JO25 Melintas Dekat Bumi, Apa Dampaknya?

19 April 2017

Peta lokasi asteroid Malala, yang berada di Sabuk Utama antara Mars dan Jupiter. Mashable.com
Asteroid 2014 JO25 Melintas Dekat Bumi, Apa Dampaknya?

Asteroid 2014 JO25 melintas dengan jarak 1,8 juta kilometer dari
Bumi, Rabu.


Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?

16 Januari 2017

Ilustrasi Tabby Star. popsci.com
Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?

Ilmuwan mempunyai dua penjelasan terkait misteri meredupnya
Tabby's Star.


Asteroid Raksasa Melintas Dekat Bumi Nyaris Tak Terdeteksi

10 Januari 2017

Ilustrasi asteroid. planetsave.com
Asteroid Raksasa Melintas Dekat Bumi Nyaris Tak Terdeteksi

Asteroid 2017 AG3 bergerak dengan kecepatan 16 kilometer per detik.


Ilmuwan: 2 Bintang Akan Bertabrakan pada 2022  

10 Januari 2017

Ilmuwan memprediksi tabrakan 2 bintang di rasi bintang Cygnus pada 2022. npr.org
Ilmuwan: 2 Bintang Akan Bertabrakan pada 2022  

Ilmuwan memprediksi dua bintang, sama-sama disebut KIC 9832227, akan bertabrakan dan meledak pada 2022.


Diduga Meteor Jatuh Menimpa Dapur, Braak!!  

24 November 2016

Ratusan warga berkerumun melihat benda jatuh dari langit yang menimpa sebuah rumah di kampung Nagrek, Desa Sentul, Balaraja, Banten, Kamis 21 Juni 2012. Benda yang disebut-sebut sebagai meteor tersebut diduga bongkahan besi padat yang berasal dari  pecahan mesin pabrik yang meledak di sekitar lokasi kejadian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Diduga Meteor Jatuh Menimpa Dapur, Braak!!  

Setelah dilihat, Wahab menemukan sebuah benda seukuran bola basket dalam kondisi berasap menembus atap dapur rumahnya.


Astronom Temukan Obyek Terbulat di Alam Semesta

18 November 2016

Kepler 11145123 diklaim sebagai objek paling bulat di alam semesta, bbc.com
Astronom Temukan Obyek Terbulat di Alam Semesta

Teleskop ruang angkasa milik NASA, Kepler, mengamati osilasi Kepler 11145123 secara terus-menerus selama lebih dari empat tahun.


Heboh Supermoon: Mitos tentang Cinta & Kehamilan

15 November 2016

Pesawat jet terlihat terbang melintasi bulan supermoon di Beijing, Cina, 14 November 2016. Di Indonesia, Supermonn dapat dinikmati pada Senin malam. AP/Ng Han Guan
Heboh Supermoon: Mitos tentang Cinta & Kehamilan

Beberapa mitos atau cerita kuno mengaitkan gerhana bulan dengan hal romantis.


Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi

14 November 2016

Supermoon terlihat dibalik patung Angel Moroni di atas Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, di New York, 13 November, 2016. AP Photo
Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi

Sejak zaman kuno, bulan penuh telah dikaitkan dengan perilaku aneh.