TEMPO.CO, Jakarta - Agen resmi Diego Michiels, Ron Ravel, angkat bicara soal kliennya yang mundur sebagai pemain Pelita Jaya. Ron yakin Diego mundur karena ada tekanan dari banyak pihak.
“Saya yakin Diego berada di bawah tekanan banyak pihak atau bisa disebut agen. Saya tidak akan mau menyebut agennya,” kata Ron dalam surat elektronik kepada manajemer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa, yang diteruskan ke Tempo, Selasa, 3 Januari 2012.
Ron mengaku kaget mendengar pemberitaan soal Diego. “Bagi saya ini berita karena saya tidak pernah dilibatkan atau diberi tahu mengenai hal ini. Saya menyarankan Diego mengurungkan niatnya karena banyak konsekuensi yang muncul,” ujarnya.
Pemain naturalisasi 21 tahun itu, menurut Ron, masih muda dan belum stabil. Apalagi ini pertama kalinya dia hidup jauh dari orang tua dan tanpa pengalaman hidup di negara lain. “Ini membuat dia menjadi target sasaran predator sehingga dia tidak bisa berpikir matang bahwa pengunduran dirinya menimbulkan banyak konsekuensi,” terangnya.
Ron mengaku terakhir berhubungan dengan Diego melalui BlackBerry Messanger pada Jumat, 16 Desember dan Selasa, 20 Desember 2011 lalu. Pada saat itu, Diego tak memberitahu soal pengunduran diri. Untuk itu, Ron akan mendiskusikan persoalan ini secara terbuka dengan Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arief. “Saya memiliki hubungan baik dengan Iman. Apabila terjadi sesuatu, maka saya akan menghubunginya,” kata Ron yang mengaku tidak bekerja di balik suatu pihak.
“Saya minta maaf (juga atas nama Diego). Saya harap permasalahan ini dapat diselesaikan dan saya akan berbicara dengan Diego sebelum mengambil langkah hukum,” kata Ron di akhir suratnya.
Diego mengundurkan diri dari klub berjulukan The Young Guns yang berlaga di Liga Super Indonesia, Kamis lalu. Surat pengunduran diri yang diberikan kepada manajemen Pelita ditulis dalam bahasa Inggris.
Menurut Lalu Mara, Diego mundur karena mendapat tekanan dari Ketua Komisi Disiplin Bernhard Limbong. Informasi itu diperoleh Lalu Mara dari Iman Arief. Hal ini yang kemudian membuat Manajer Pelita itu berang sehingga menyatakan perang terhadap Limbong dan juga pengurus PSSI.
Lalu Mara akan melaporkan persoalan ini ke Markas Besar Kepolisian RI atas tuduhan mengancam Diego untuk memutuskan kontrak sepihak. Selain itu, ia juga mengadukan hal tersebut ke federasi sepak Bola Dunia (FIFA) dan Badan Sepak Bola Asia (AFC) serta mempertanyakan ke Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ikhwal adanya anggota TNI (Limbong) yang mengintimidasi.
RINA WIDIASTUTI