TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengajak para pejabat negara dan kalangan mampu untuk membeli mobil Esemka. "Saya sendiri sudah pesan satu unit," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Januari 2011.
Menurut Jimly, selain murah, membeli Esemka merupakan bentuk semangat nasionalisme yang perlu dipelihara. "Jangan barang impor terus yang dikomsumsi," ujar pakar hukum tata negara ini.
Ia mengaku akan memakai Esemka sebagai kendaraan operasional kerja. Jimly bahkan menyarankan agar mobil tersebut ditetapkan sebagai kendaraan operasional setiap aparatur negara. Sebab, "Jika banyak dipesan, perusahaan bisa mempersiapkan rencana produksi masif," katanya.
Munculnya mobil Esemka, kata dia, merupakan momen penting untuk melepas diri dari belenggu penjajahan secara ekonomi. Apalagi globalisasi telah membanjiri negara ini dengan bermacam barang impor. "Kemandirian bangsa didorong oleh semangat nasionalis menggunakan produk dalam negeri," katanya.
Mobil Esemka naik daun setelah Wali Kota Surakarta Joko Widodo, biasa disebut Jokowi, menggunakannya sebagai mobil dinas. Mobil yang dirakit para pelajar SMK Warga Surakarta dan Kiat Motor tersebut menggunakan komponen 80 persen lokal dan 20 persen impor.
Mesin mobil ini tak kalah canggih. Bermesin TwinCam dengan merek Esemka dengan kapasitas 1.500 cc, mobil sport utility vehicle (SUV) ini juga sudah menggunakan sistem injeksi.
ANANDA PUTRI