TEMPO.CO, Surakarta - Rencana membuat mobil nasional Esemka secara massal tidak hanya melibatkan para siswa sekolah kejuruan. Pemerintah juga berencana melibatkan sejumlah pengusaha kecil dari berbagai daerah. Diharapkan, cara tersebut mampu berimbas pada tumbuhnya ekonomi dari bidang otomotif secara merata.
“Kami akan menggandeng pengusaha kecil yang sudah terlibat dan yang potensial untuk membuat komponen mobil,” kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno saat ditemui di Surakarta, Sabtu, 7 Januari 2012. Menurutnya, pemerintah tidak akan membuat pabrik industri mobil dalam skala besar lantaran membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
Dia menyebutkan komponen tersebut bisa diproduksi di berbagai daerah, kemudian diintegrasikan dan dirakit di perusahaan induk. Hingga saat ini, pihaknya masih mempercayakan perakitan tersebut pada PT Solo Manufaktur Kreasi yang berbasis di Surakarta. Pihaknya saat ini tengah berupaya mendistribusikan sejumlah peralatan pembuat komponen mesin yang dibagikan ke sejumlah sekolah yang terlibat dalam perakitan mobil nasional.
Mesin yang dibagikan tersebut merupakan perangkat Computer Numerically Controlled (CNC) yang digunakan untuk membuat komponen mesin. Bahkan pihaknya juga telah mempercayakan kepada SMK Warga Surakarta untuk merakit mesin CNC tersebut. “Mesin ini dianggap mampu menunjang sebuah produksi dengan tingkat kerumitan tinggi,” kata Joko.
Sedangkan Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo menyebutkan bahwa PT Solo Manufaktur Kreasi sudah berdiri sejak 2010 lalu, sebelum mobil Esemka ramai diperbincangkan. Perusahaan yang merupakan agen tunggal pemegang merek Esemka tersebut berbasis di Solo Technopark. “Selanjutnya masalah pemesanan bisa dilakukan di perusahaan tersebut,” kata Rudyatmo.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait:
Jokowi Cari Investor untuk Mobil Esemka
Anak 'Boedoet', dari Tawuran hingga Kiat Esemka
Mega Ternyata Lebih Dulu 'Pesen' Mobil Esemka
Kisah Sukiyat, Perintis Mobil Esemka Jokowi