TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menuding klub Persipura Jayapura sengaja mengganggu kinerja PSSI dengan melayangkan tuntutan ke Badan Arbitrase Olahraga Dunia (CAS) setelah gagal tampil di Liga Champions Asia. PSSI optimistis CAS tak akan memenangkan tuntutan Persipura.
"Yang jelas komplain Persipura itu sama sekali tidak beralasan. Mereka sendiri yang tidak mau main di IPL (Indonesian Premier League), lalu dicoret AFC. Mereka sengaja ingin mengganggu kami," kata Deputi Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri, Rudolf Yesayas, ketika dihubungi Tempo, Ahad 8 Januari 2012.
Persipura dicoret dari daftar peserta Liga Champions Asia 2012 setelah klub asal Papua ini ngotot bermain di Indonesia Super League, meski PSSI telah mengharamkan liga tersebut. Persipura lalu menuding PSSI sebagai aktor di balik pencoretan klub mereka dari Liga Champions Asia.
Persipura lalu melaporkan kasus "penjegalan" ini ke Badan Arbitrase Olahraga Dunia pada 21 Desember 2011. Mereka menyewa pengacara internasional asal Belgia, Jean Luis Dupont dan Matin Hissel. Mereka menuntut PSSI sebesar 25 ribu euro (sekitar Rp 293 juta) dan keputusan harus sudah keluar sebelum Liga Champions Asia bergulir.
Rudolf mengatakan Badan Arbitrase tak akan begitu saja memenangkan Persipura. Apalagi, kata Rudolf, tuntutan Persipura lemah. Ia optimistis PSSI tak akan dijerat sanksi apa pun dari CAS. PSSI sendiri telah mengirim surat pembelaan mereka ke CAS beberapa waktu lalu. "Tidak segampang itu CAS memenangkan mereka," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR