TEMPO.CO, Serang - Jika Surakarta punya mobil Esemka, kali ini giliran Pemerintah Provinsi Banten memperkenalkan mobil dengan merek dagang Tawon. Bedanya, mobil ini bukan diproduksi oleh siswa SMK, melainkan oleh sebuah perusahaan otomotif, PT Super Gasindo, di Serang.
Mobil Tawon yang merupakan produk unggulan Provinsi Banten ini diproduksi di Desa Salam, Kecamatan Cijoro, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mobil ini hadir dengan varian city car (Tawon) dan pick-up (Transformer). Tawon dan Transformer mencangkok mesin dua silinder 650 cc, berdaya 20 kW, dengan torsi hingga 49 Nm.
Keunggulan mobil ini siap memakai BBG dengan pemasangan unit konverternya secara plug in tanpa modifikasi. Perbedaan pada kedua mobil itu hanya sektor bodi. Tawon adalah mobil penumpang kapasitas lima orang, sedangkan Transformer adalah mobil bak terbuka untuk dua penumpang.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan membuka showroom di Kota Serang,” kata Devi Arya Putri, Personal Manager PT Super Gasindo Jaya, Senin, 9 Januari.
Menurut Devi, selama ini permintaan mobil Tawon cukup tinggi dan bukan hanya dari kalangan masyarakat, tetapi pemerintah dan perusahaan swasta banyak yang telah memesan. “Bahkan, saat mengikuti pameran di Surabaya, salah satu koperasi di sana telah memesan 200 unit mobil Tawon,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Tubagus Iman Ariyadi mengaku iri dengan keberhasilan Kota Solo dalam meluncurkan mobil Esemka hasil kreasi siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Solo. Hal itu akan dijadikan motivasi agar Cilegon juga memiliki hasil kreasi sendiri yang bisa menjadi kebanggaan Kota Cilegon.
“Cilegon memiliki potensi tinggi untuk pengembangan pendidikan SMK. Makanya saya ingin sekali anak-anak SMK di Kota Cilegon juga memiliki kreativitas tinggi layaknya para anak SMK di Solo itu,” kata Iman.
Menurut Imam, dia mendukung langkah Wali Kota Solo Joko Widodo yang menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan operasional dinasnya. “Saya pun akan melakukan hal yang sama. Jika siswa SMK Cilegon berhasil merakit helikopter, saya pasti akan menggunakan kapal itu sebagai kendaraan dinas saya,” katanya.
Menurut Iman, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon melakukan berbagai inovasi tentang rumusan program pendidikan yang merangsang siswa lebih kreatif. “Jika perlu, saya siap mengirim Kepala Dinas Pendidikan Muhtar Gozali ke luar negeri untuk mempelajari rumusan program pendidikan yang berkualitas,” katanya.
WASI’UL ULUM
Berita Terkait:
Tepis Keraguan, Mesin Kiat Esemka Dipamerkan
Ada Mesin Boedoet di Mobil Esemka
Demam Mobil Esemka
Perakit Esemka Harus Dapat Beasiswa
Ini Spek Mobil Esemka Jokowi
Esemka Jokowi dan Mimpi Sukiyat Jadi Henry Ford
Mobil Esemka Tunggu Izin Kementerian Perhubungan
Ini Mimpi Para Siswa Perakit Mobil Jokowi
Mereka yang Bangga Merakit Mobil Esemka