TEMPO.CO, Jakarta - Empat bank umum menyalurkan kredit untuk pembiayaan sebelas proyek jalan tol senilai US$ 5,027 miliar. Data tersebut diperoleh dari catatan Deutsche Bank yang dilansir dalam Economic Outlook 2012, di Hotel Mandarin, Senin, 9 Januari 2012.
Kesebelas tol itu meliputi tol Surabaya - Mojokerto (BNI dan BRI), Bogor Ring Road (Bank Mandiri, BRI, BNI, BJB), Semarang - Solo (Bank Mandiri, BNI, dan BRI), Kertosono - Mojokerto (BNI dan Bank Mandiri), Cinere - Jagorawi (BCA dan Bank Mandiri). Selain itu ada ruas tol Cikampek - Palimanan (BCA dan Bank Mandiri), JORR W2 Utara (BRI dan Pemprov DKI), Ciawi - Sukabumi (BNI), Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu (BNI), Gempol - Pasuruan (Bank Mandiri, BNI dan BRI), dan Depok - Antasari (Bank Mandiri dan BRI) .
Deutsche Bank mencatat ada 25 proyek jalan tol yang tengah dijalankan, dan sembilan di antaranya dalam tahap pengerjaan dan 16 telah memiliki investor meski pembangunannya belum dimulai. Total biaya untuk pembangunan tersebut mencapai US$ 11 juta. Jika diasumsikan pendanaan dari modal (ekuitas) sebesar 30 persen, maka dibutuhkan pendanaan dari perbankan sekitar US$ 8 miliar.
Deutsche Bank mencatat, sejauh ini, proporsi kredit pembangunan jalan tol terbesar diberikan Bank Negara Indonesia (BNI). Selain BNI, kredit juga disalurkan oleh Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Jawa Barat Banten (BJB).
Menurut estimasi Deutsche Bank, alokasi BNI untuk kredit terkait infrastruktur mencapai Rp 25 triliun, sebesar Rp 12 triliun terkait konstruksi dan transportasi dan Rp 13 triliun pembangkit listrik. Selain itu ada pula alokasi senilai Rp 18 triliun yang belum dicairkan. Total kredit Bank Mandiri yang sudah dicairkan mencapai Rp 15 triliun dan belum dicairkan sebesar Rp 15 triliun. Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit infrastruktur mencapai Rp 63 triliun pada 2014.
Sementara itu, total kredit infrastruktur BRI tercatat mencapai Rp 24,6 triliun, komposisinya, pembangunan tol (Rp 841 juta), listrik (Rp 13,8 triliun) dan agrobisnis (Rp 10 triliun). Alokasi dari BJBB tercatat Rp 114 juta, seluruhnya untuk pembangunan tol. Terakhir, alokasi kredit BCA untuk infrastruktur. Deutsche memperkirakan nilainya hanya mencapai Rp 2,4 triliun. Sekitar 90 persennya disalurkan untuk proyek jalan tol dan Rp 2 triliun untuk sektor konstruksi dan properti.
MARTHA THERTINA