Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penerbangan Wakil PM Papua Nugini Urusan Pribadi

image-gnews
Pesawat Jet P2-ANW Dassault Falcon 900EX, yang dioperasikan maskapai Air Niugini untuk Pemerintah Papua Nugini. Keith Anderson/aviationwa.org.au
Pesawat Jet P2-ANW Dassault Falcon 900EX, yang dioperasikan maskapai Air Niugini untuk Pemerintah Papua Nugini. Keith Anderson/aviationwa.org.au
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta -Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neil menyatakan tak pernah berkeinginan menutup kedutaan besar RI di Port Moresby maupun menarik staf diplomatiknya di Jakarta. Pemerintahannya justru mengapresiasi atas jawaban resmi dan cepat pemerintah Indonesia terkait inseden udara antara jet Falcon dan dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara pada 29 November 2011.

"Sangat vital bagi Papua Nugini maupun Indonesia meneruskan hubungan diplomatik dan karena penting sekali memperkuat dan memperluas kerja sama bilateral yang sudah saling menguntungkan ini," kata Peter dalam rilis resmi yang diterima Tempo, Senin 9 Januari 2012.

Pemerintah Papua Nugini mengajukan protes diplomatik pada Jumat, 6 Januari 2012 lalu atas insiden yang melibatkan pesawat Falcon di atas udara Indonesia. Penumpang pesawat itu adalah Wakil Perdana Menteri Papua Nuginie Belden Namah. 

Sebagai dua negara tetangga yang berteman di kawasan Asia Pasifik, Peter menambahkan, penting bagi Papua Nugini melindungi dan menyokong pondasi hubungan bilateral di atas fondasi solid yang sudah dibangun. Hanya Departemen Luar Negeri dan Perdagangan yang mendapatkan mandat urusan bilateral dengan Indonesia.

Peter mengklarifikasi bahwa pesawat jet Falcon yang digunakan Wakil Perdana Menteri Belden Namah merupakan pesawat carter pribadi, bukan untuk urusan negara. Dengan penjelasan resmi Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalgawa, insiden pencegatan tersebut dianggap sebagai kecelakaan akibat ketidaksesuain izin penerbangan (discrepancy flight clearance authority).

Dalam penjelasan resmi Pemerintah Indonesia, pesawat jet Falcon tersebut mengantongi izin melintasi wilayah udara Indonesia pada 3-17 Desember 2011, bukan 29 November 2011, pada hari kejadian. Papua Nugini pun menerima penjelasan pesawat tempur TNI AU hanya mengikuti prosedur indetifikasi virtual sesuai standar penerbangan domestik dan penerbangan internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Papua Nugini menghargai tindakan kedua pesawat tempur Indonesia untuk tidak lagi membayangi pesawat jet Falcon setelah mengetahui pesawat tersebut milik Papua Nugini. "Pemerintah Indonesia juga sedang menyelidiki secara internal apakah ada izin formal untuk jet Falcon tersebut menggunakan wilayah udara Indonesia pada 29 November 2011," dia menambahkan.

Untuk mencegah kejadian terhadap Falcon lainnya, otoritas setempat seperti Air Niugini and Civil Aviation Authority diminta menyelidiki secara internal. "Semua pesawat Papua Nugini harus mengikuti aturan penerbangan sipil internasional," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

BERITA TERKAIT
Pesawat PM Papua Nugini Gunakan Izin Terbang India

Jika Papua Nugini Tak Terima, Pemerintah Diminta Putuskan Hubungan Diplomatik
Sikap Perdana Menteri Papua Nugini Dipertanyakan
Cegat Pesawat Papua Nugini, Indonesia Tak Perlu Minta Maaf
Pencegatan Pesawat Pernah Terjadi di Makassar dan Bawean
Panglima: Pencegatan Jet Sesuai dengan Prosedur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill.[REUTERS]
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.


PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

Massa dari Aliansi Mahasiswa Papua mengenakan baju adat Papua saat menggelar aksi
PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.


Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

PM Papua Nugini Michael Somare. telegraph.co.uk
Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.


Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Octovianus Mote. pacific.scoop.co.nz
Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.


Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter Charles Paire O'Neill beserta istri Lynda May Babao. TEMPO/Subekti
Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.


Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Peter O'Neill. AP/Mary Altaffer
Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).


Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman
Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.


Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Ilustrasi. gizmodo.com
Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.


Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Suku Huli Wigmen ini terkenal dengan hiasan kepala yang dibuat dari rambutnya sendiri hidup di Papua Nugini. Di pulau yang sama juga hidup suku terasing yang terkenal dengan ornamen ukirannya yaitu suku Dani dan Asmat dari Papua, Indonesia. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.


Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Monumen persahabatan antara dua negara di perbatasan Indonesia - Papua Nugini, 26 Juli 2015.  TEMPO/Maria Rita Hasugian
Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.