TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 63 sampel darah dan kotoran unggas yang diambil dari sekitar lingkungan tempat tinggal Puguh Dwi Yanto ternyata bersih dari virus H5N1 penyebab flu burung. Puguh diduga meninggal karena terjangkit flu burung.
"Sudah diperiksa di laboratorium Balai Kesehatan Hewan dan Ikan DKI Jakarta, dan hasilnya semua negatif," kata Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Sri Wahyuni saat dihubungi, Senin, 9 Januari 2012.
Puguh, warga Jalan Baru Ancol Selatan RT 10 RW 06 Nomor 30 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara tewas Sabtu malam lalu, 7 Januari 2012. Pemuda 23 tahun tersebut diduga tewas akibat flu burung.
Puguh memiliki empat ekor merpati yang dititipkan pada Ali, seorang tetangganya. Sesaat sebelum Puguh mulai sakit pada 1 Januari lalu, seekor merpatinya sakit dan mati.
Ahad kemarin, selain mengambil sampel 63 unggas lain di sekitarnya, petugas telah memusnahkan merpati milik Puguh dan sekitar 20 unggas lain yang berada di rumah Ali. "Barangkali bila memang ada, virusnya ada di hewan yang sudah musnah itu," kata Sri.
Kendati demikian, Sri mengaku akan terus memantau kondisi unggas dan hewan lain di wilayah itu. "Bagaimana pun ini belum selesai," ujarnya.
PINGIT ARIA