TEMPO.CO, Jakarta -Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi pertama dari 33 provinsi di Indonesia yang paling cepat menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pada triwulan pertama tahun ini.
"Kita harus berikan apresiasi kepada DIY. Sebelum penyaluran dana BOS dimulai, mereka sudah mulai lebih dulu," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.
Menurut Nuh, Yogyakarta telah memulai proses penyaluran dana BOS sejak 4 Januari kemarin, lima hari sebelum proses penyaluran secara resmi dimulai. Jumlah dana yang telah disalurkan pemerintah Yogyakarta ke sekolah-sekolah di sana adalah sebesar Rp 65 miliar atau 24,68 persen dari alokasi per tahun untuk provinsi itu yang sebesar Rp 263 miliar.
Pencairan dana BOS pada triwulan pertama tahun ini dimulai pada 9 Januari hingga 16 Januari mendatang. Di hari pertama, telah tersalurkan dana sebesar Rp 1,950 triliun atau 34,76 persen terhadap dana pada triwulan pertama atau 8,69 persen dari total dana BOS tahun ini yang sebesar Rp 23,5 triliun.
Selain Yogyakarta, empat provinsi lainnya yang telah menyalurkan dana BOS pada triwulan pertama tahun ini adalah Jambi (Rp 81 miliar dari alokasi per tahun Rp 324 miliar), Sumatera Barat (Rp 135 miliar dari Rp 540 miliar), Jawa Barat (Rp 994 miliar dari Rp 3,98 triliun), dan Jawa Tengah (Rp 673 miliar dari Rp 2,69 triliun).
Anggaran dana BOS tahun ini meningkat sebanyak 40 persen dibandingkan tahun lalu, yakni dari Rp 16 triliun menjadi Rp 23,5 triliun. Adapun satuan biaya per siswa per tahun untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar mengalami kenaikan dari Rp 397 ribu per siswa pada tahun lalu menjadi Rp 580 ribu pada tahun ini.
Sedangkan satuan biaya per siswa per tahun untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama mengalami kenaikan dari Rp 570 ribu per siswa pada tahun lalu menjadi Rp 710 ribu pada tahun ini.
PRIHANDOKO