Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Somare, Perdana Menteri yang Pernah Terguling  

image-gnews
AP Photo/Hakon Mosvold Larsen, Scanpix
AP Photo/Hakon Mosvold Larsen, Scanpix
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta -  Michael Thomas Somare, perdana menteri tandingan Peter O'Neill, ternyata sebelumnya juga pernah terguling dari posisinya sebagai perdana menteri. Somare, Perdana Menteri Papua Nugini era 2002-2011, ini kalah suara dalam pemungutan suara parlemen.

Sebelum era 2002-2011, Somare juga pernah dua kali menjabat sebagai perdana menteri, yakni pada 1974-1980 dan 1982-1985. Ia digulingkan dari kursi pemerintahannya pada 1980 dengan mosi tidak percaya dari parlemen dan akhirnya kembali berkuasa pada tahun 1982-1985. Somare memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya pada 2002. Pada 2007 ia terpilih kembali menjadi perdana menteri, namun mengundurkan diri pada Juni 2011 karena sakit.

Pada 12 Desember 2011, Mahkamah Agung memerintahkan Somare kembali memangku jabatan sebagai perdana menteri dan mengumumkan bahwa penunjukan penggantinya, Petrus O'Neil, tidak sah.

Somare mengawali kariernya sebagai penyiar radio bidang pelayanan publik yang berbasis di Wewak, Propinsi Sepik Timur. Tahun 1965 ia memperoleh pelatihan lebih lanjut tentang kepenyiaran di Sekolah Administrasi di Waigan. Namun, ia meninggalkan profesi tersebut karena konflik dengan atasan akibat pernyataan-pernyataan bernada politik.

Setelah berhenti sebagai penyiar, ia melanjutkan kariernya sebagai anggota dari Partai Pangu. Somare dan delapan anggota lain Partai Pangu kemudian dipilih untuk menempati majelis. Namun, dia menolak untuk bergabung dalam pihak koalisi pemerintah. Baru pada 1972 ia berhasil membentuk koalisi pemerintahan. Pada 1973 ia menjadi kepala menteri dan aktor kunci persiapan kemerdekaan pada 1975. Dengan berubahnya status Papua Nugini sebagai negara merdeka, maka status Somare berubah menjadi perdana menteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Somare adalah putra dari Ludwig Somare Sana dan Kambe Somare. Ayahnya bekerja sebagai polisi dan berpangkat sersan sekaligus pengusaha. Pendidikannya bermula dari sekolah dasar yang dikelola Jepang di Karau. Oleh sebab itu, ia aktif dalam membaca, menulis, dan berhitung dalam bahasa Jepang.

Pria yang lahir 9 April 1936 ini sempat mengenyam pendidikan di sekolah dasar Boram, pusat pendidikan Dregerhafen dan Sekolah Menengah Atas Sogeri. Sehari-harinya, ia terkenal sebagai juru perdamaian dan berhaluan politik nasionalis.

ANANDA PUTRI | BERBAGAI SUMBER | WIKIPEDIA

Berita Terkait:
Ini Sebab Papua Nugini Punya Dua Perdana Menteri

Siapa di Balik Peter O'Neill, Tandingan Somare

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill.[REUTERS]
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.


PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

Massa dari Aliansi Mahasiswa Papua mengenakan baju adat Papua saat menggelar aksi
PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.


Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

PM Papua Nugini Michael Somare. telegraph.co.uk
Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.


Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Octovianus Mote. pacific.scoop.co.nz
Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.


Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter Charles Paire O'Neill beserta istri Lynda May Babao. TEMPO/Subekti
Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.


Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Peter O'Neill. AP/Mary Altaffer
Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).


Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman
Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.


Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Ilustrasi. gizmodo.com
Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.


Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Suku Huli Wigmen ini terkenal dengan hiasan kepala yang dibuat dari rambutnya sendiri hidup di Papua Nugini. Di pulau yang sama juga hidup suku terasing yang terkenal dengan ornamen ukirannya yaitu suku Dani dan Asmat dari Papua, Indonesia. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.


Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Monumen persahabatan antara dua negara di perbatasan Indonesia - Papua Nugini, 26 Juli 2015.  TEMPO/Maria Rita Hasugian
Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.