TEMPO.CO, Balikpapan - Urusan impor beras ternyata membuat malu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. "Kita malu impor beras. Kita negara agraris, punya lahan luas, masak impor beras," kata menteri yang bekas wartawan itu.
Urusan perut, menurut Dahlan, tak bisa dianggap enteng. Dalam pandangannya, beras adalah soal politik. "Kebanggaan ekonomi dan politik tidak ada lagi kalau terjadi krisis beras (di Indonesia)," ujarnya. "Dengan kata lain, pemerintah tidak mampu menyediakan pangan untuk rakyatnya," kata Dahlan, Selasa, 10 Januari 2012 malam.
Karena itu, dia ngotot meminta perusahaan-perusahaan BUMN turun tangan dalam soal ini. Dia telah memerintahkan perusahaan-perusahaan pelat merah untuk menyiapkan investasi mencetak sawah baru sebesar Rp 9 triliun. (Baca: Dahlan Siapkan Rp 9 Triliun untuk Cetak Sawah Baru).
Bila program ini sukses, menurut Dahlan, Kementerian BUMN akan menambah luas lahan program tersebut 200 ribu hektare lagi, sehingga akan menjadi 300 ribu hektare.
Dalam lahan berikutnya ini, BUMN akan terbuka dengan berbagai pola kerja sama. "Apakah BUMN yang ada ini nanti bikin anak perusahaan yang sahamnya bisa dimiliki siapa saja, masyarakat, pengusaha lain, sehingga akan jadi badan usaha milik bersama," ujar Dahlan.
Menanggapi permintaan Dahlan, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan, "Kalau Pak Menteri 'all out', kita lebih 'all out' lagi". Namun demikian, Gubernur Awang minta program ini melibatkan masyarakat karena selama ini investor yang masuk cenderung mengesampingkan rakyat.
Awang sebelumnya mengatakan Kalimantan Timur telah menyiapkan lahan sekitar 200 ribu hektare untuk program "food estate". Bahkan, dalam perkembangan terakhir, sudah tersedia 300 ribu hektare yang tersebar di 10 kabupaten, antara lain Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, Bulungan, dan Nunukan.
Untuk pengadaan lahan itu, direktur-direktur utama ketiga BUMN itu sudah turun langsung ke kabupaten-kabupaten di Kalimantan Timur. Menteri Dahlan sendiri akan meninjau lokasi-lokasi tersebut mulai dari Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan Bulungan, dengan helikopter dari Balikpapan.
ANT | SG WIBISONO
Berita Terpopuler Lainnya:
Dahlan Iskan Ungkap BUMN Paling Seret
Dahlan Iskan, Sayembara Avanza Buat Ide Terbaik
Dahlan Iskan Ogah Pimpin PSSI
Dahlan Iskan: Kapal Bulog Datang, Seperti Kiamat
Dahlan Iskan: Bikin Mobil Nasional Jangan Emosional