TEMPO.CO, Jakarta - Pilot Lion Air Hanum Adhyaksa ternyata sudah lama menjadi incaran Badan Narkotika Nasional (BNN). Setidaknya sudah tiga bulan gerak-gerik sang pilot diikuti oleh tim BNN sebelum akhirnya dibekuk di Studio Karaoke 33, Hotel Grand Clarion Makassar, 10 Januari 2012.
Menurut Juru Bicara BNN Sumirat Dwiyanto, Hanum ditangkap bersama tiga temannya, AE, DI dan AH dengan satu bong penghisap. Ditemukan juga plastik bungkus narkoba dan 0,3 gram sabu di saku celananya. "Dia sudah lama jadi target orperasi kami," kata Sumirar kepada Tempo yang menghubunginya, Kamis, 12 Januari 2012.
Saat disergap, Hanum sedang pesta sabu di ruang karaoke itu. Terhitung ada enam orang di ruangan itu, namun hanya empat yang positif dan ditangkap BNN. "Empat orang positif memakai narkoba sementara dua lainnya negatif dan ternyata masih di bawah 17 tahun," katanya.
Sumirat mengungkapkan, BNN mendapat informasi mengenai pilot yang sering pesta sabu. Informasi itu diterima lembaga antimadat ini sejak tiga bulan lalu. Sejak saat itu, menurut Sumirat, diturunkanlah tim khusus untuk menelusuri kebenaran informasi. Begitu orangnya diidentifikasi suka pesta sabu, langsung diikuti. "Petugas kami mengikuti ke mana saja pilot itu pergi". ujarnya. Begitu Hanum ada di Makassar, tim pengintai dan pemburu langsung meluncur. (Baca :Saat Ditangkap, Lion Air Bersama Mahasiswi)
Karena pentingnya pilot ini, bahkan penangkapannya saja dipimpin langsung oleh Direktur Narkotika Alami BNN Brigjen Benny Mamoto didampingi sejumlah anggota BNN lainnya. Dari tangan pelaku akhirnya disita beberapa paket sabu-sabu beserta dengan alat hisapnya.
Saat ini, sang pilot dan kawan-kawannya ditahan di Jakarta. Mereka, kata Sumirat, juga masih diperiksa apakah dikategorikan pemakai ataukah juga pengedar. "Saat ini keempatnya berada di tahanan BNN," kata Sumirat.
WDA | INU KERTAPATI
Berita Terkait
Pilot Lion Air Nyabu Masih Diperiksa KPK
Saat Ditangkap, Lion Air Bersama Mahasiswi
Pilot Lion Air Sudah Lama Jadi Target BNN