TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan sanksi berupa larangan mengikuti segala kegiatan sepak bola selama tiga tahun kepada 80 perangkat pertandingan yang membelot ke Liga Super Indonesia (LSI). Sanksi berlaku mulai hari ini.
"Totalnya ada 80 perangkat pertandingan. Mereka telah memimpin pertandingan sepak bola di luar yurisdiksi PSSI," kata Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI, Catur Agus Saptono, dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Kawasan Gelora Bung Karno, Jumat, 13 Januari 2012.
Ke-80 perangkat pertandingan itu terdiri dari 16 pengawas pertandingan, 20 wasit, dan 44 asisten wasit. Mereka dianggap melanggar sejumlah pasal dalam kode disiplin dan Statuta PSSI. "Mereka memimpin pertandingan yang tidak mendapat izin dari PSSI dan FIFA," kata Catur.
Seperti diketahui, kompetisi saat ini terbelah dua antara Liga Super Indonesia dan ILiga Prima ndonesia. PSSI menganggap Liga Super tak sah karena penyelenggara kompetisi tersebut, yakni PT Liga Indonesia, telah dicabut mandatnya untuk menggelar kompetisi.
Sebaliknya, PSSI menujuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai operator baru. PT Liga Prima inilah yang menyelenggarakan Kompetisi Indonesian Premier League yang disahkan PSSI. Meski begitu, klub-klub Liga Super, beserta para pemain dan perangkat pertandingannya, tetap enggan meninggalkan Liga Super.
DWI RIYANTO AGUSTIAR