Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KSAD Pastikan Leopard Sesuai dengan Kebutuhan  

image-gnews
REUTERS/Fabrizio Bensch
REUTERS/Fabrizio Bensch
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo memastikan rencana pembelian tank berat Leopard A26 buatan Jerman sudah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan senjata dalam negeri. "Itu teknisnya sudah saya tanyakan kepada ahlinya, yaitu pusat kesenjataan kavaleri," kata Pramono di Kantor Pusat Penerangan Angkatan Darat, Jumat 13 Januari 2012.

KSAD juga memastikan pembelian tank berat Leopard A26 dari Belanda itu akan diikuti dengan transfer teknologi. "Membeli alat harus siap dengan alih teknologi untuk pasukan yang memakainya," ujarnya.

Menurut Pramono, pembelian 100 tank Leopard itu sudah sesuai dengan rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang akan rampung pada 2014. Pemilihan tank berat ini juga untuk mengimbangi negara tetangga yang telah lebih dulu memiliki tank sejenis. Modernisasi ini, kata dia, tidak untuk meningkatkan persaingan antarnegara yang ada di kawasan. "Hanya mungkin ada yang terkejut, kok, sekarang. Jawabnya, ya, karena kita (baru) punya uang sekarang," ujar Pramono datar.

Agar harga tank bisa lebih murah, pemerintah membelinya melalui kerja sama antarpemerintah, dengan pemerintah Belanda. Anggaran US$ 280 juta yang sudah disiapkan pun cukup untuk membeli seratus tank berdaya tembak 6 kilometer itu. "Prinsipnya, alutsista itu harus memberi kebanggaan dan mendukung kesiapan AD untuk menjalankan tugas pokoknya," ucap Pramono menegaskan.

Lebih jauh disebutkan selama ini AD belum pernah membeli alutsista dalam jumlah besar. Sebagai contoh, Indonesia saat ini baru memiliki tank ringan AMX13 yang umurnya 50 tahun lebih. Dengan penambahan dana Rp 14 triliun hingga 2014, AD akan terus membeli alutsista baru, bukan hanya tank berat, tapi juga meriam, helikopter, rudal antiserangan udara, dan amunisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenai rencana pembelian tank Leopard ini Wakil Ketua Komisi Pertahanan T.B. Hasanuddin mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat akan menolak pembelian karena tank jenis ini dinilai tak cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Menurut dia, tank berbobot 60 ton ini akan mubazir karena tidak sesuai dengan kebutuhan TNI AD. "Yang kita butuhkan sesuai dengan renstra itu tank jenis menengah, bukan tank berat seperti ini," ujarnya. Sejumlah anggota Komisi Pertahanan lainnya juga mengkritik rencana penempatan tank yang akan dipusatkan di Jawa.

Menanggapi hal ini, Pramono menjelaskan, pembelian tank berat merupakan upaya AD menciptakan kesetaraan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar, yang telah lebih dulu memilikinya. Pembelian tank berat oleh AD akan sangat berguna dalam latihan gabungan antarnegara ASEAN. "Selama ini latihan gabungan tidak berjalan sepadan. Mereka punya tank berat, sedangkan kita medium saja belum punya," ujarnya.

Mengenai penempatan tank yang dipusatkan di Jawa, menurut Pramono, semata-mata agar lebih mudah diangkut ke mana saja di wilayah Indonesia. Pasalnya, untuk memindahkan tank tempur itu diperlukan alat angkut militer yang sampai saat ini baru ada di Jakarta dan Surabaya. KSAD juga meminta masyarakat tidak khawatir akan penyalahgunaan tank oleh AD. Bagaimana pun tank tempur tidak akan digunakan di daerah padat penduduk. "Prinsipnya, tank hanya akan melawan tank," ujarnya.

l IRA GUSLINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.


SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI


Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik mainan JSP, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2023. Dalam programnya, Pasangan Ganjar-Mahfud bertekad menyediakan 17 juta lapangan kerja baru termasuk untuk lulusan SMK/SMA dengan menggandeng sejumlah industri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.


4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan penyiraman pada bagian hidung helikopter saat serah terima Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 Desember 2023. Menhan menyerahkan alutsista terbaru Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M yang akan ditempatkan di Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja untuk memperkuat pelaksanaan tugas-tugas TNI AU. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.


Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

PT Pindad melakukan tes pada FNSS Marine Assault Vehicle (MAV) Zaha (Zirhli Amfibi Hucum Araclari) yang merupakan kendaraan lapis baja amfibi yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Turki FNSS. FNSS Zaha Marine Assault Vehicle dikembangkan oleh FNSS untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Turki. Foto : FNSS
Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.


Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Korlantas dan Ditlantas Polda Jawa Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat. Foto/Elang Biru
Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.


Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

10 Januari 2018

Prajurit TNI AU beraksi dengan membawa spanduk pada upacara peringatan HUT ke-72 TNI di Pekanbaru, Riau, 5 Oktober 2017. Peringatan HUT ke-72 TNI di Pekanbaru yang bertemakan 'Bersama Rakyat TNI Kuat' ini dimeriahkan dengan beberapa pertunjukan drama kolosal perjuangan, pameran alutsista serta pertunjukan flypass pesawat tempur dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. ANTARA
Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.


TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

9 Januari 2018

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) meninjau salah satu stan peserta Pameran Dirgantara 2017 di Terminal Selatan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 20 April 2017. Pameran ini menampilkan sejumlah jet tempur, pesawat angkut, helikopter, alutsista TNI Angkatan Udara dan kebolehan Jupiter Aerobatic Team. ANTARA FOTO
TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.


TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

21 Desember 2017

Demontrasi alutsista dalam perayaan HUT TNI ke-72 di Pelabuhan Indah Kiat, Banten, 5 Oktober 2017. Demo ini ditampilkan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.  TEMPO/Subekti.
TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.


Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

25 Oktober 2017

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Simposium Nasional Kebangsaan di Aula Barat  Institut Teknologi Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.
Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.