TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak dua warga Indonesia menderita luka akibat kapal pesiar supermewah Costa Concordia tenggelam di perairan dekat Pulau Giglio, Italia, pada 14 Januari 2012.
"Mereka bekerja di kapal itu sebagai anak buah kapal," kata Kepala Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Kedutaan Besar Indonesia di Italia, Musurifun Lajawa, kepada Tempo, Minggu, 15 Januari 2012.
Baca Juga:
Kedua ABK itu berinisial Nyoman dan Wayan. Nyoman menderita patah tulang rusuk dan masih dirawat di rumah sakit di Porto Santo Stefano. Sedangkan Wayan menderita luka di tangan. Oleh karena lukanya yang ringan, ia tidak dirawat di rumah sakit.
Menurut Musurifun, sebanyak 170 warga Indonesia bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal Costa Concordia yang tenggelam akibat menabrak karang yang berada di dalam air. (Foto-foto: Tragedi 'Titanic' Costa Concordia)
Hingga hari ini, ujarnya, pihak Kedutaan masih mencari data tentang keberadaan seluruh ABK itu. "Kami belum dapat memberikan data lengkap tentang identitas korban karena masih mencari tahu ke pemilik kapal pesiar," kata Musurifun.
Sebelumnya Kedutaan menerima informasi bahwa tidak ada korban dari ABK asal Indonesia. Namun, kata Musurifun, hari ini dikabarkan ada dua ABK asal Indonesia yang terluka. "Jadi kami terus meng-update," katanya.
Kapal pesiar mewah ini membawa lebih dari 4.000 awak berikut penumpang. Tenggelamnya Costa Concordia mengingatkan banyak orang tentang peristiwa tenggelamnya kapal pesiar mewah Titanic.
MARIA RITA
Berita Terpopuler Lainnya:
Terjebak di Costa Concordia Saat Bulan Madu
Kisah Costa Concordia yang Kandas Bak Titanic
Foto-foto: Tragedi 'Titanic' Costa Concordia