TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan lalu, lembaga rating internasional, Standard & Poor’s, memangkas peringkat sembilan negara kawasan Eropa dengan prospek negatif. Prancis dan Austria juga harus rela kehilangan status AAA.
Suramnya Eropa ini membuat rupiah melemah di atas 9.200 per dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini. Hingga pukul 10.05 WIB, nilai tukar rupiah ditranskasikan pada level 9.230 per dolar AS atau melemah 50 poin dari penutupan Jumat lalu.
Analis dari Treasury Bank BNI, Klara Pramesti mengemukakan, rupiah akan cenderung bergerak konsolidasi seiring datangnya berita buruk dari Eropa pekan lalu. Maraknya aksi risk aversion (keengganan mengambil risiko) investor mendorong terdepresiasinya rupiah pagi ini.
Liburnya pasar Amerika hari ini membuat kekhawatiran terhadap ketidakpastian Eropa semakin tinggi sehingga akan cenderung membatasi aksi para investor. Namun, positifnya sentimen domestik dan keputusan BI Rate yang tetap dipertahankan di level 6 persen minggu lalu dapat menahan pelemahan mata uang lokal. “Kondisi Eropa yang semakin memburuk mendorong pelaku pasar untuk menata kembali portofolionya dan memberi peluang bagi pasar berkembang, termasuk Indonesia, untuk menjadi tujuan investasi mereka,” paparnya.
Pasar uang global hari ini akan cenderung sepi seiring liburnya perdagangan di pasar Amerika sehingga para pelaku pasar akan cenderung bersikap wait and see. “Turunnya peringkat utang negara zona Eropa oleh S&P dan ancaman default (gagal bayar utang) Yunani menambah ketidakpastian pasar sehingga yen dan dolar AS akan menjadi safe haven,” tuturnya.
Mata uang yen siang ini ditransaksikan pada level 76,8355 per dolar AS atau melemah 0,1315 poin (0,17 persen). Hari ini yen diperkirakan akan ditransaksikan di kisaran 76 hingga 77,8 per dolar AS.
Jumat lalu mata uang Uni Eropa ditutup melemah tajam ke level US$ 1,2677 dari posisi pembukaannya di level US$ 1,2820. Demikian pula dengan poundsterling juga melemah menjadi US$ 1,5317 dari posisi pembukaan US$ 1,5337.
Euro kembali anjlok ke level terendahnya dalam 16 bulan terakhir setelah S&P memangkas 9 negara Eropa minggu lalu. Hari ini euro kembali melemah US$ 0,0031 poin (0,24 persen) menjadi US$ 1,2649 dan poundsterling juga terkoreksi tipis 0,0004 poin (0,03 persen) ke level US$ 1,5313.
“Diturunkannya peringkat Prancis satu level dan Italia, Spanyol, Portugal, serta Siprus mengisyaratkan makin buramnya proses penyelesaian krisis utang zona Eropa,” Klara menambahkan.
VIVA B. KUSNANDAR