TEMPO.CO, Brebes - Ribuan petani bawang merah asal Brebes dan Cirebon blokir jalan nasional di jalur pantai utara Brebes, Jawa Tengah, Senin siang, 16 Januari 2012. Aksi yang dilakukan di pasar bawang merah Klampok Brebes ini sebagai protes masuknya bawang impor yang mengakibatkan harga jual hasil panen petani anjlok.
“Kami tak bisa berbuat banyak kecuali melakukan aksi nekat ini,” ujar Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Indonesia Juwari saat mengelar protes.
Aksi itu menimbulkan kemacetan parah dari arah barat, Jakarta, maupun dari timur Semarang. Ribuan petani yang melakukan long march ini sempat melakuan sweeping gudang milik importir di sekitar pasar bawang merah Klampok. Tapi aksi ini segera digagalkan aparat kepolisian maupun koordinator kelompok aksi.
Blokir jalur nasional ini dilakukan setelah pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perdagangan di Jakarta bersama petani dan pengusaha bawang importir mengalami kebuntuan. Juwari mengaku, saat pertemuan pada pekan lalu, justru disalahkan oleh importir yang menuding petani tak punya manajemen yang baik.
“Ini sangat menyakitkan. Dalam pertemuan dengan Dirjen Perdagangan, kami justru disalahkan dengan alasan tak punya gudang dan lain sebagainya,” kata Juwari.
Ketua Dewan Bawang Merah Nasional Sunarto Ato Taryono menyatakan bertanggung jawab atas aksi petani di pantura ini. Ia mengakui sengaja mengimbau untuk turun ke jalan secara serempak bagi petani bawang merah nasional. “Ini sudah menjadi sikap bersama ketika pemerintah tak peduli terhadap nasib petani bawang,” ujar Sunarto.
Berdasarkan catatannya, terdapat 36 kabupaten dan kota di 11 provinsi yang memproduksi bawang merah. Kondisi ini ternyata tak dipertimbangkan oleh pemerintah pusat yang terus memberikan kesempatan impor bawang terhadap pengusaha.
Sunarto menjelaskan impor bawang merah ini terus ditingkatkan tiap tahun. Tercatat, ekspor bawang merah ini mencapai 50 ribu ton pada 2010 dan meningkat menjadi 150 ribu ton pada 2011. “Makanya kami sengaja aksi besar-besaran menolak impor bawang yang rencananya mulai berlaku bulan Februari mendatang,” ujar Sunarto.
Sikap petani ini direstui Pemerintah Kabupaten Brebes. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Brebes Muhammad Ikbal menuding kebijakan impor bawang merah ini adalah tanggung jawab pemerintah pusat. “Saya menyatakan secara resmi mendukung sikap petani, bahkan secepatnya ikut ke Jakarta untuk menolak impor bawang merah,” ujar Ikbal.
EDI FAISOL