TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Hermanto Dardak menyatakan penyebab banjir di ruas tol Tangerang Merak karena dibukanya pintu air waduk Pamarayan. "Curah hujan sangat tinggi dan menyebabkan debit air melampaui batas tampung Waduk Pamarayan," kata Hermanto saat ditemui di kantornya Senin, 16 Januari 2012.
Daya tampung maksimal waduk Pamarayaan saat 1.800 meter kubik per detik. Sedangkan hujan mencapai 2.600 meter kubik per detik. Pintu air kemudian dibuka agar daerah hulu tidak tergenang. "Untuk mempercepat debit air berkurang," katanya.
Ternyata dibukanya pintu air menyebabkan air hujan mengalir melalui sungai Ciujung yang berdekatan dengan ruas tol. Air kemudian meluap dari sungai dan masuk ke ruas tol tersebut. Akibatnya truk yang akan melintasi ruas tol tersebut mulai terhambat. Gara-gara banjir, volume kendaraan yang menumpuk cukup tinggi. Ada upaya pengalihan arus lalu litas ke arah Balaraja.
Menurut Hermanto, debit air di tol telah menurun. Saat ini jalan tol sudah dapat berfungsi lagi dengan normal. Hermanto berharap masyarakat yang saat ini berada di sepanjang ruas tol bisa kembali ke rumah agar tidak menempati bahu jalan. "Agar tol dapat kembali menampung volume kendaraan yang cukup tinggi," ujarnya.
RAFIKA
Baca Juga:
Berita Terkait:
Ribuan Korban Banjir Mengungsi di Pinggir Tol Merak
Korban Banjir di Tol Tangerang-Merak Mengemis
Waspadai 3 Titik Banjir Tol Tangerang-Merak