TEMPO.CO, Roma - Penduduk Pulau Giglio, Italia, yang sebagian besar bekerja di bidang pariwisata, khawatir akan dampak karamnya kapal Costa Concordia. Mereka takut kapal tersebut meninggalkan jejak bahan bakar yang merusak lingkungan sekitar.
Menteri Lingkungan Italia Corrado Clini menyatakan kemungkinan bencana lingkungan bisa saja terjadi jika 2.300 ton bahan bakar Costa Concordia bocor ke laut. "Risiko lingkungan untuk Pulau Giglio sangat tinggi. Karenanya, kami coba cegah kebocoran bahan bakar," kata Clini.
Pulau Giglio adalah taman laut yang memiliki beragam kehidupan laut. Perairan di sana merupakan satu tempat penyelaman yang sangat bagus.
Kapal seberat 114 ribu ton itu menabrak karang pada Jumat malam, 13 Januari 2012. Kala itu, tangki bahan bakar kapal masih terisi penuh sebab baru meninggalkan Pelabuhan Civitavecchia untuk pelayaran tujuh hari mengelilingi Mediterania.
Bila bahan bakar kapal bocor ke laut, penanganannya akan sangat sulit karena kapal tersebut menggunakan bahan bakar yang sangat padat dan harus dipanaskan atau diencerkan terlebih dulu sebelum disedot.
"Ada beberapa cairan yang bocor dari kapal, tapi belum jelas apakah itu bahan bakar. Kami sedang coba terapkan semacam pelindung untuk mencegah kebocoran," ujar Clini.
TELEGRAPH | ABS-CBNNEWS | CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia
Kesaksian ABK Indonesia: Air Masuk Tak Secepat Titanic
Berapa Tarif Kapal Pesiar Costa Concordia?
Kapal Costa Concordia Sudah Sial Sejak Diluncurkan
Kapten Kapal Costa Concordia Masuk Bui
Aneh, Kapten Kapal 'Ngacir' Sebelum Costa Concordia Karam