TEMPO.CO , Jakarta - Meski kecelakaan kapal pesiar Costa Concordia sudah berlalu beberapa hari, hati Linda Sihombing, 54 tahun, masih waswas. "Anak saya masih di penampungan," kata Linda melalui sambungan telepon, Selasa 17 Januari 2012.
Putra Linda, Darwin Togi Erik, adalah salah satu staf kapal Costa Concordia. "Sudah lebih dua tahun dia kerja di situ," kata Linda soal putranya yang berusia 28 tahun itu. "Sekarang semua dokumennya hilang."
Baca Juga:
Kapal pesiar Costa Concordia menabrak batu karang, sehingga separuh kapal tenggelam di dekat Pulau Giglio,Italia, Jumat malam waktu setempat, 13 Januari 2012. Kapal ini mempekerjakan 170 ABK asal Indonesia.
Kabar kecelakaan kapal Costa Concordia diperoleh Linda pada Sabtu 14 Januari lalu sekitar pukul 07.00 WIB. Ketika itu Linda bersama suami dan keluarganya tengah beribadah di gereja.
Sepulang ke rumah, anak-anaknya mengabari kondisi yang dialami Costa Concordia dan Darwin yang ada di kapal. Linda buru-buru menelepon putranya itu.
Dari sambungan telepon Linda mengetahui bahwa Darwin masih berada di atas kapal yang oleng atau miring. "Mama bantu doa ya. Kapal mau tenggelam," kata Darwin, seperti ditirukan Linda.
Darwin menuturkan kapal-kapal penyelamat dan helikopter sudah ada di sekeliling Costa Concordia. "Tim penolong sudah ada. Mama jangan cemas," ujar Darwin.
Sejak sambungan telepon itu Linda tak bisa lagi menghubungi Darwin. Berkali-kali dihubungi, telepon seluler Darwin tak aktif. Linda bersama suami dan keluarganya hanya bisa pasrah menunggu kabar.
Sekitar empat jam kemudian, Linda mendapat telepon dari Italia. Darwin mengabarkan dia sudah berada di daratan. "Aku orang Indonesia terakhir yang diselamatkan dari kapal," ujar Darwin.
TITO SIANIPAR
Berita Terpopuler
Ini Menit-menit Kaburnya Kapten Costa Concordia
Kesaksian ABK Indonesia: Air Masuk Tak Secepat Titanic
Saat Kandas, Kapten Concordia Dinner dengan Cewek
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia
Costa Concordia Karam, Carnival Rugi Rp 800 Miliar
Kapten Kapal Costa Harusnya Malu dengan Gadis Penari
Akibat Ngecas Ponsel, Rumah dan 8 Orang Terbakar