TEMPO.CO, Giglio - Francesco Schettino, 52 tahun, Kapten Kapal Costa Concordia, menjadi sosok yang paling dibenci di Italia. Beberapa pihak menyalahkan Schettino karena dirinya mengabaikan keselamatan penumpang saat kapal pesiar itu mengalami kecelakaan.
Warga Italia, bahkan juga dunia, kini melakukan kampanye anti-Schettino di jejaring sosial Facebook. Sang kapten kapal ini dianggap sebagai "petaka" di balik karamnya kapal pesiar itu. Warga bahkan menyebut sang komandan kapal itu, seperti dikutip Daily Mail, Selasa, 17 Januari 2012 sebagai "Kapten Pecundang".
Baca Juga:
Schettino sendiri dijeblokskan ke penjara, Sabtu, 14 Januari 2012 lalu. Dakwaan berat kini menanti Schettino: pasal pembunuhan tanpa upaya penyelamatan penumpang. Atas kesalahan ini, Schettino terancam hukuman penjara 15 tahun.
Siapa sesunguhnya Schettino? Lahir di di pesisir Pantai Castellammare di Kota Stabia, dekat dengan kota Neples, Schettino bergabung dengan Costa Cruises pada 2002. Lulusan sebuah Institut Bahari di Sorrento ini mulanya bertanggung jawab atas keamanan kapal. Tahun 2006, Schettino dipromosikan menjadi kapten kapal. Sebelumnya, ia dua kali menjadi wakil komandan kapal.
Di Costa, Schettino dikenal sebagai sosok yang koboi. Tahun 2010, ketika diwawancara sebuah media, soal kemungkinan kapal pesiar Costa seperti Titanic di tahun 1912, Schettino dengan jumawa menjawab, semua yang terjadi di kapal itu dalam kontrol. Ia juga mengambarkan dirinya sebagai sosok yang telaten dan peduli akan kewaspadaan. "Saya percaya bahwa dengan persiapan yang matang kita mampu menjaga situasi apapun di bawah kontrol," ujarnya.
Baca Juga:
Karenanya, begitu Kapal Costa Concordia karam, banyak awaknya mulai meragukan keahliannya mengemudikan kapal. Apalagi banyak kesaksian menyebutkan, Schettino tak di kapal saat Costa karam. Schettino dikabarkan tengah menikmati makan malam dengan seorang perempuan saat kapalnya menabrak karang. Kemudian ia bergegas menyelamatkan diri beberapa saat kemudian. Satu laporan surat kabar Italia mengatakan ia malah memanggil taksi dan berkata kepada sopirnya, "Bawa saya sejauh mungkin dari sini."
Jaksa Tuscan, Verusio Franco, yang memimpin penyelidikan mengatakan Schettino tak menjalankan tugasnya. "Dia semestinya adalah orang yang memerintahkan langkah-langkah apa yang harus diambil. Setidaknya (fakta) inilah yang kami temukan," katanya.
Schettino kini menghadapi tuntutan hukuman sampai 15 tahun penjara karena pembunuhan. Sejumlah keterangan memberatkan posisinya, termasuk perusahaan pemilik kapal yang menuduhnya mengambil keputusan "tidak sah dan tidak disetujui" untuk berlayar begitu dekat dengan sisi timur Giglio.
Pada saat ditangkap pihak kepolisian, orang yang pertama ia hubungi adalah Rosa, ibunya yang berusia 80 tahun, meski kapten ini diketahui telah memiliki seorang istri dan satu orang anak. Dalam percakapannya, ia meminta ibunda tetep tenang. "Ada tragedi saat ini, saya tidak dapat menghubungimu beberapa saat, tapi jangan cemas," ujarnya.
Di tengah kebencian publik mengenai kelalaiannya bermanuver di dekat daratan dan lari dari kewajiban, Schettino tidak merasa bersalah. Menurutnya kejadian ini merupakan kecelakaan. Ia bersikeras jika batu yang menghantam lambung kapal tidak tertera pada peta. "Pada grafik bahari, bebatuan itu hanya ditandai seperti air. Lagipula kami berlayar 300 meter dari pantai," ujar Schettino.
Pengacaranya, Bruno Leporatti, menampik tuduhan bahwa Schettino tidak bertanggung jawab. "Berkat keahlian dia, ratusan penumpang Costa Concordia berhasil diselamatkan," kata Leporatti
ANANDA PUTRI | BBC | DAILYMAIL.CO.UK
Berita Terkait
Ada Kisah Cinta 'Jack dan Rose' di Kapal Costa
Kapten Costa Concordia Ternyata Mengubah Rute
Kapten Kapal Costa Dituduh Lamban Bertindak
Ini Hambatan Tim Evakuasi Korban Kapal Costa
Costa Concordia, Sang Raksasa Laut yang Tenggelam
Mereka Selamat dari Kapal Costa Concordia