TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang masih menyelidiki meninggalnya Inneke Gandaprajitna, 39 tahun, yang diduga dibunuh. Ia tewas setelah jatuh dari lantai dua rumahnya di Victoria Park Residence Jalan Rama Raya 2 Blok 1-3 Nomor 22 RT 01/09 Kelurahan Nusa Jaya, Karawaci, Kota Tangerang.
Saat ditemukan pada Kamis siang, 19 Januari 2012, Inneke sudah tidak bernyawa. Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Rachmat saat dihubungi Tempo, Jumat 20 Januari 2012, menyatakan pihaknya masih menyelidi. "Kami sudah memeriksa saksi-saksi dan menyelidiki alibi mereka, termasuk mendengar keterangan keluarganya," kata Rachmat.
Rachmat mengatakan korban Inneke tinggal sendirian di rumah kawasan mewah itu. Menilik dari perabotan, rumah itu masih baru ditempati. AC juga masih terlihat baru.
"Tetangga sebelah kiri rumahnya masih dibangun, menurut yang lain korban baru tiga bulan mendiami rumah itu," kata Rachmat.
Rachmat mengatakan polisi saat ini juga masih mencari barang bukti senjata tajam yang digunakan menghabisi korban. "Kami belum menemukan senjata tajam itu, lokasi masih kami beri garis pengaman," kata Rachmat.
Korban, kata Rachmat, tewas karena luka tusukan pada dada, punggung, perut dan urat nadi lehernya putus sampai kerongkongan. Sejauh ini keluarga korban sudah dihubungi, di antaranya ada yang tinggal di Cikarang dan Semarang.
Informasi dihimpun korban adalah seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan di Tangerang. Karena pada hari Kamis tidak masuk kerja, staf kantor di mana ia bekerja mencari tahu keberadaan Inneke lewat sopirnya.
Suyono, si sopir, lalu ke rumah Inneke dan mendapati mobil terparkir di garasi. Ia kemudian mengintip melalui jendela dan melihat ada ceceran darah.
Atas penglihatannya itu, Suyono pun berinisiatif melapor ke satpam perumahan dan diteruskan kepada polisi. Akhirnya polisilah yang kemudian mengirim mayat Inneke ke kamar jenazah di RSUD Tangerang.
Menurut Rachmat, tidak ada barang-barang berharga yang hilang. "Yang tahu kan korban, namun barang-barang berharga masih di tempatnya," ujar Rahmat.
AYU CIPTA