TEMPO,CO, Jakarta - Aparat Kepolisian Resor Merangin, Jambi, hingga kini masih mencari bagian tubuh warga Desa Sungaipinang, Kecamatan Sungaimanau, Kabupaten Merangin. Warga tersebut tewas akibat diterkam harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).
Pencarian dilakukan bersama warga dan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi. "Tim saya bersama aparat kepolisian dan warga setempat saat ini sedang melakukan pencarian potongan tubuh korban,” kata Kepala BKSDA Jambi, Trisiswo, kepada Tempo, Jumat, 20 Januari 2012.
Menurut Trisiswo, peristiwa terjadi Kamis, 19 Januari 2012. Pihak BKSDA Jambi menerima informasi dari warga Desa Sungaipinang yang menemukan kepala seseorang yang sudah terpisah dari tubuhnya. Hingga kini belum diperoleh informasi secara rinci identitas korban.
Namun, diperkirakan korban merupakan pekerja di PT Jebus yang saat ini sedang membuka kawasan hutan produksi untuk dijadikan kawasan hutan tanaman industri karet yang berlokasi di sekitar Desa Sungaipinang. "Saya kira wajar saja jika harimau itu mengamuk karena habitatnya terganggu,” ujar Trisiswo.
Hutan di kawasan Kabupaten Merangin merupakan habitat harimau. Menurut pantauan BKSDA Jambi, sedikitnya enam ekor harimau yang hidup di kawasan hutan. Salah seorang warga Desa Sungaipinang, Muhammad Amin, mengatakan korban diduga bernama Sar. Diketahui warga, Sar sudah beberapa hari pergi ke hutan di Desa Nalo, Kecamatan Nalotantan.
Peristiwa tersebut juga sulit dipastikan kebenarannya. Sebab, hampir seluruh bagian wajah tampak hancur bekas cakaran kuku binatang buas. Kepala Kepolisian Sektor Bangko, Ajun Komisaris Polisi Syamsi Ubai, mengatakan masih mencari bagian badan korban. Bagian kepalanya telah dibawa ke Sungaimanau. ”Anggota kami sudah ke lokasi ditemukannya kepala korban,” ucapnya.
Berdasarkan catatan Tempo, harimau Sumatera telah beberapa kali mengamuk dan berkeliaran di pemukiman warga. Kasus paling menggemparkan terjadi Maret 2009. Sedikitnya sepuluh orang warga, terutama di kawasan Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, meregang nyawa akibat keganasan harimau.
Kejadian serupa pada Februari 2011. Korbannya bernama Kitani, warga asal Desa Kebunagung, Pacitan, Jawa Timur. Kondisi jasadnya pun sangat mengenaskan. Saat ditemukan warga tubuh dan kepala korban terpisah dengan jarak sekitar 300 meter.
Saat itu, korban bersama tiga orang temannya sekitar pukul 18.30 WIB, hendak makan malam setelah seharian bekerja membuka lahan perkebunan di kawasan Hutan Bayunglincir, daerah perbatasan antara Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan.
SYAIPUL BAKHORI