TEMPO.CO, Jakarta -Pengguna jalan Jendral Sudirman, tampaknya tak bisa bernafas lega hingga trisemester 2012. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta berencana akan melapis jalan yang banyak digali sejak Desember tahun lalu itu. “Bulan Maret nanti akan nada pelapisan bersama,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta Ery Basworo daam keterangan pers di Balai Kota Jumat, 20 Januari 2012. Jalan yang akan dilapisi adalah gorong-gorong serta jalan di sampingnya. Karena proyek tersebut memakan waktu yang cukup lama, Ery meminta agar masyarakat bersabar.
Genangan air yang selalu muncul kala hujan deras mengguyur Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, sudah ada sejak tahun lalu. Memang Jalan Sudirman, kata Ery, sebelumnya hanya memiliki saluran air selebar 60 sentimeter. Maka butuh perbaikan dan pelebaran. Sebab jika tidak rehabilitasi, genangan air akan semakin tinggi dan menyebabkan kerusakan fasilitas serta kemacetan.
Banjir yang terjadi selama ini di jalan Sudirman, Ia melanjutkan, karena saluran air ternyata tak berisi ais saja. Melainkan ada beberapa perangkat di dalam trotoar seperti kabel saluran telepon serta kabel-kabel milik proyek Perusahaan Listrik Negara (PLN). Air pun kemudian bergerak ke samping, yaitu menuju jalanan. Oleh karena itu, Ery mengatakan pihaknya membuat saluran dengan ukuran yang lebih besar, yaitu 1,5 x 1,5 meter. Genangan air dari area tersebut diarahkan ke Kali Krukut serta Kali Ciragil, Jakarta Selatan.
Untuk masalah penurunan fungsi jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Ery mengklaim perbaikan sudah dilakukan oleh dinasnya. Perbaikan yang dimaksud adalah pengisian rongga-rongga di bawah jalan dengan pasir dan batu (sirtu). Salah satu ruas yang telah mengalami perbaikan adalah Jalan Jenderal Sudirman di sebelah barat Senayan.
Jalan di lokasi tersebut, menurut Ery, sudah mengalami pelapisan sebanyak dua kali. Pekerjaan pelapisan jalan di depan Unika Atma Jaya pun diakuinya telah selesai. "Tadi malam kita selesaikan yang di depan Bank Rakyat Indonesia atau BRI Bendungan Hilir," katanya.
Anggaran biaya yang dialokasikan untuk perbaikan jalan secara sementara ini mencapai Rp 97,98 miliar untuk lima wilayah DKI Jakarta. Terbesar untuk kawasan Jakarta Pusat (Rp 23,16 miliar), diikuti Jakarta Barat (Rp 23,6 miliar), Jakarta Timur (Rp 22,5 miliar), Jakarta Selatan (Rp 14,5 miliar) dan Jakarta Utara (Rp 14 miliar). Pemerintah Jakarta menyatakan sepanjang Desember 2011 hingga hari ini, jalan rusak yang sudah diperbaiki seluas 15.880 meter persegi atau sebanding dengan sekitar 4 persen dari total jalan rusak di lima wilayah DKI Jakarta. Di wilayah DKI Jakarta ada 397 ribu meter persegi jalanan yang rusak. Perbaikan atas semua jalan rusak tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2012.
MARIA YUNIAR